Kini Masjid Kian Sepi
Masjid adalah lambang peradaban ummat Islam. Masjid tidak bisa dipisahkan dari lambang jihad dan perjuangan. Ketika nabi hijrah ke madinah proyek dakwah pertama yang beliau lakukan adalah mendirikan masjid nabawi.
Masjid bukan hanya berfungsi sebagai tempat ibadah shalat. Dimasa nabi masjid sangat sakral manfaatnya. Nabi Muhammad berceramah masjid, berdialog dengan malaikat di masjid, bermusyawarah di masjid, belajar mengajar di masjid juga melatih pasukan perang di masjid
Di Indonesia khususnya di Aceh masa kecil penulis, kira tahun 90an. Masjid juga sangat bersifat multifungsi dan sakral bagi masyarakat. Bahkan ada semacam gang pemuda masjid. Walaupun gang tapi tak lepas bimbingan dari pengurus masjid setempat
Kumpulan pemuda masjid di kampung sejak 90an itu. Memanfaatkan masjid menjadi sangat ramah. Beribadah di masjid, berolahraga, mengajarkan pendidikan Alquran bahkan sampai menjadi penghuni hotel berbulan bintang(maksudnya menginap di masjid)
Tapi dizaman ini banyak kondisi yang sudah berubah. Masjid tidak menjadi perhatian anak-anak muda. Mereka lebih ramai jadi penghuni cafe, warung kopi dan warnet game online. yang dulu kami tidak pernah mengenal tempat semacam itu. Bahkan lebih parah sebagian sudah jadi penggemar sabu-sabu
Kini Masjid kian sepi, rindu masa-masa dulu menginap di masjid. Banyak masjid ditinggalkan begitu saja. Hanya di buka di waktu shalat Jumat, magrib dan Insya. Lalu pintu masjid di tutup kembali
Persoalan ini harus di perhatikan oleh tokoh pemimpin negeri ini. Tokoh ulama dan tokoh masyarakat harus mencari solusi. Masjid-Masjid harus lebih ramah kepada jamaah, ramah kepada pemuda, remaja dan anak-anak. Kini kesannya masjid kian sepi, hanya orang tua yang semakin rapuh tulangnya, bengkok punggungnya dan senja usianya.
Semoga masalah ini cepat berakhir, kamu pemuda bangkitlah menuju masjid, makmur kan masjid. Pemuda Islam yang paling lemah dan lumpuh kakinya yang berat menaiki tangga-tangga Masjid.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Setuju..semoga ada pemuda yang senantiasa memakmurkan masjit
Amiin
Semoga segera anak-anak muda akan "menghidupkan" mesjid-mesjid yang kian sepi. Baarokallah...Ustadz.