Menulis Bersama Ke Siak ( Perjalanan Ke Sagusabu Siak Riau yang spesial Bersama Ketua PGRI Aceh katanya)

Perjuangan menulis belum selesai. Perjuangan ini akan berhenti bila nyawa sudah di kerongkongan. Karena menulis itu adalah cara dakwah paling tepat di era digital saat ini. Apalagi media sosial saat ini digunakan oleh hampir penduduk manusia yang ada di bumi.

Saat saya sedang dalam perjalanan bus menuju ke Medan lalu terbang ke Kabupaten Siak provinsi Riau via Kualanamu. Perjalanan yang sangat spesial.

Kenapa spesial?Karena Perjalanan ke Siak dalam rangka menyelesaikan buku saya ke 7 bersama Pak Ketua PGRI Bireuen buku kedua. Drs Zainuddin M.Pd. lulusan Master Pendidikan Unsyiah Banda Aceh. Seorang pendidik, guru, mantan kepala sekolah, pengawas yang kaya Pengalaman. Seorang yang ramah dan sangat humoris dalam beberapa tulisannya "Apalah"seorang tokoh Imajiner yang hadir di setiap tulisannya di media sosial.

Pak Zainuddin lahir dipeudada 14 Mai 1966, Anak kedua dari enam bersaudara adalah tokoh penggerak literasi di kabupaten Bireuen. Dalam beberapa berkesempatan saya selalu sempat berdiskusi dengan beliau. Seorang tokoh pendidikan Bireuen yang cerdas dan kaya imajinasi. Mungkin ini pengaruh geografis, beliau lahir di daerah pesisir. Sangat cukup kebutuhan omega yang beliau konsumsi sejak kecil. Kalau saya lahir daerah pegunungan. Omeganya pas-pasan. Ya beginilah jadinya.

Dalam perjalanan yang indah dan spesial kali ini, sambil menikmati lantunan dek Nissa Sabyan. Alah sok kenal saya kali ya. Lagu Deen Assalam yang menyejukkan jiwa menusuk jantung kami berdua. Kata pak Zainuddin lagu ini selalu menyebut namanya "Zainuddin tirom" kalau dalam bahasa Aceh "si Nissa nyan leh pakon dikhen nan lon sabee zainuddin tirom, leh i tupu watee masa jameun lon mita tirom di babah Kuala Peudada"begitulah kata sahabat Apalah.

Semoga perjalanan menuju sagusabu siak. Sampai dengan selamat dan perjuangan yang mulia ini Allah kabulkan. Menulis tanpa batas.