Metode Mau’izah Dalam Pembinaan Akhlak Anak
Tradisi pembinaan akhalak dalam keluarga harus dilakukan secara terus menerus oleh orang tua. Kebiasaan yang terus-menerus inilah yang akan menjadi dasar tumbuhnya nilai akhlak pada diri anak. Hal ini disebabkan anak merasa telah terbiasa dengan pola hidup santun. Sehingga perilakunya pun akan mencerminkan nilai akhlak, nilai tersebut tumbuh karena sebuah kebiasaan bukan paksaan.
Pembinaan akhlak harus dilaksanakan secara baik dalam keluarga dan dituntut untuk senantiasa memberikan bimbingan, didikan kepada segenap anggota keluarga tentang pola hidup yang sopan, dengan demikian diharapkan tumbuh sikap yang terpuji pada anak.
Mau’izah adalah nasihat dan peringatan dengan kebaikan dan dapat melembutkan hati serta mendorong untuk beramal. Nasihat yang baik termasuk sarana yang bisa menghubungkan jiwa seseorang dengan cepat, karena jiwa manusia dapat berpengaruh dengan yang disampaikan kepadanya. Begitu pula dengan anak ia akan terpengaruh dengan yang disampaikan kepadanya berupa kata-kata dengan keindahan, lunak dan mudah. Karena hal tersebut bisa menggetarkan hatinya.
Metode ini paing sering digunakan oleh orang kepada anaknya dalam proses pembinaan sopan santun. Memberi nasihat sebenarnya merupakan kewajiban kita selaku sesama muslim sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Ashr ayat: 3.
Artinya:
Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. (QS. Al-‘Ashr: 3)
Maksud ayat di atas, bahwa Allah menyuruh orang Islam agar senantiasa memberi nasihat dalam hal kebenaran dan kesabarannya. Supaya nasihat ini dapat dilaksanakan dengan baik, maka dalam pelaksanaannya perlu memperhatikan beberapa hal yaitu:
a. Gunakan kata dan bahasa yang baik dan sopan serta mudah dipahami.
b. Jangan sampai menyinggung perasaan orang yang dinasihati atau orang yang di sekitarnya.
c. Sesuaikan perkataan kita dengan umur, sifat dan tingkat kemampuan atau kedudukan anak.
d. Perhatikan saat yang tepat kita memberi nasihat. Usahakan jangan menasihati ketika kita atau yang dinasihati marah.
e. Perhatikan keadaan sekitar ketika memberi nasihat. Usahakan jangan dihadapkan orang lain apalagi dihadapkan orang banyak.
f. Beri penjelasan sebab atau kegunaan mengapa kita perlu memberi nasihat.
g. Agar lebih menyentuh hati atau perasaannya sertakan ayat-ayat al-qur’an, hadits atau kisah para nabi, para sahabat atau orang-orang saleh.
Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa nasihat yang diberikan orang tua terhadap anak sangat berguna, jika disertai dengan tata cara yang benar supaya jiwa anak tidak terganggu dan dapat memberikan pengaruh positif dalam kehidupannya dimasa yang akan datang.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Bagus sekali Pak ulasanya saya suka. Pas dengan apa yang saya harapakan untuk pembinaan ansk-ansk aset kita
Alhamdulillah, terima kasih bu