Sejak tahun 2008 saya mengenal kobar GB. Bearti sudah 9 tahun saya sudah mengenal kobar GB. waktu saya masih menjadi Mentri HRD BEMA UIN Ar-Raniry. Disinilah saya mengenal Pak Sayuti Aulia. Cocok dengan Nama Organisasi yang beliau dirikan. Ketika beliau menjelaskan Visi dan misi kobar GB dengan semangat yang berkobar-kobar bahwa guru Aceh punya hak untuk di bela dan di lindungi dari kebijakan yang tidak berpihak kepada guru.

Pak Sayuti Aulia bertubuh kecil, berparas manis dan berotot kekar. Beliau memang sering berkelekar dengan khas Aceh yang sangat kental. Walaupun bertubuh kecil tapi sangat besar suaranya, keras dan menggema. Bisa menggetarkan Eksekutif, Legeslatif dan Gubernur sekali pun. Saya masih sangat kalimat ketua MPD Aceh, Prof Warul Walidin Diseminar Pendidikan, Katanya Aceh butuh sosok ketua organisasi guru seperti Sayuti Aulia yang pemberani dan Tegas terhadap kezaliman kepada guru. Tidak takut kepada pejabat.

Bahkan Pak Sayuti Aulia berani polisikan pejabat contohnya Koaliasi Barisan Guru Bersatu (Kobar-GB) Aceh melaporkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Utara ke Polres Aceh Utara terkait dugaan penggelapan dana sertifikasi 6.000 guru tahun 2015. Jumlah dana sertifikasi rapelan dari Januari hingga Desember 2015 yang belum dibayarkan itu mencapai Rp 10 miliar. Advokasi beliau Setau saya Ini sangat langka terjadi di daerah lain.patut dipresiasikan karena seharusnya Ketua Organisasi Guru tidak boleh didekte oleh pejabat.

Ada contoh lain pak Sayuti Aulia ngotot kepada Kepala Dinas dinas Pendidikan Pidie Jaya untuk mengembalikan hak guru TK. Koalisi Barisan Guru Bersatu (Kobar-GB) Aceh menyesalkan sikap Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Pidie Jaya (Pijay), Saiful Rasyid MPd.

Ini terkait tidak koorperatif menyelesaikan kasus pengembalian Pungutan Liar (Pungli) terhadap 38 guru Taman Kanan-kanak (TK) yang dilakukan sejak Juni 2016 lalu.pak Sayuti sebutkan

"Padahal sesuai janji, pengembalian uang bagi 38 guru yang dipotong masing-masing guru honor Rp 600.000 dikembalikan sebagaimana yang disampaikan dihadapan kami serta Reskrim Polres Pidie'.

Semoga apa yang beliau lakukan menjadi amalan buat beliau. Saya sangat terinspirasi kepada pak Sayuti Aulia ini. Beliau pernah beri nasehat kepada saya. "Anak muda Aceh harus tahan banting. Tidak cengeng dan cepat mengeluh.tidak boleh takut kepada manusia. Manusia itu juga makan nasi. Apalagi takut sama pejabat. Yang harus kita takutkan adalah kepada Allah. Sebagai bentuk sikap Taqwa kepada sang maha pencipta".

Sikap dan karakter patut menjadi teladan. Saya alami sendiri. Suatu hari saya pernah berkunjung ke kantornya di kota Banda Aceh. Beliau tanya saya sudah makan dan minum. Saya bilang sudah semuanya. Tiba-tiba beliau jalan kaki sendirian keluar saya bingung beliau mau kemana. Ternyata pak Sayuti sangat muliakan tamunya. Beliau membeli saya teh manis dingin. "Kamu harus minum ini dulu" dengan nafas yang terengah-engah nampak beliau kecapean, karena berjalan kaki. Saya menolak dan untuk apa pak sayuti repot membeli saya minuman. Beliau jawab "Siapa pun guru yang datang kesini harus dimuliakan apalagi kamu datang dari jauh. Udara panas di luar. Di Kobar GB ketua sama seperti yang lain. Kami bukan pejabat".

Semoga apapun yang beliau lakukan untuk guru dan beliau perjuangkan akan menjadi amalan beliau diakhirat. Dan Allah beri kesehatan. Pak sayuti Aulia ini adalah asli putra bireuen.waktu kecil sudah terdidik mandiri di panti asuhan Muhammadiyah. Saya atas nama guru sangat menghormati beliau. Walaupun saya sadar beliau masih banyak kekurangan. Salam dari Guru muda Bireuen, terus berjuang tanpa henti pak Guru SD Sayuti Aulia.