Pakaian Adat Aceh Yang Di Pakai Presiden

Beberapa hari ini saya menulis tentang politik. Narasi politik yang saya gambarkan kadang tidak bisa dipahami oleh banyak orang. Banyak yang mengira saya mendukung Jokowi. Padahal bukan. Jelas saya bukan pendukung Jokowi. Saya hanya ingin mengulas apa yang saya ketahui. Tidak ada kepentingan politik apapun.

Sebagian pembaca langsung menembak saya bahwa saya mendukung Jokowi. Saya menanggapi pasti yang memberi kesimpulan seperti kurang literasi. Kurang memahami teks, maklum kepentingan politik bisa mematikan logika dan hati. Saya cenderung memilih sikap idealis bukan pragmatis. Karena bagi saya politik itu adalah kekuasaan dan kepentingan. Alhamdulillah kalau ada yang menjadikan jalan dakwah.

Tulisan yang beberapa hari kebalakang, saya hanya mengulas 2 sosok yang saat ini menjadi perhatian di Indonesia yaitu Jokowi dan Prabowo. Keduanya sebenarnya bukan jagoan saya untuk presiden RI di tahun 2019. Tapi segala hormat sebagai rakyat Indonesia. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada keduanya sebagai tokoh bangsa yang memajukan negeri ini.

Ada yang menarik HUT RI ke 73, Upacara Pengibaran Bendera Merah putih tahun ini Jokowi memilih Pakaian Aceh di hari kemerdekaan. Menurut pandangan saya Ini bukan pencitraan. Karena penduduk Aceh hanya kurang lebih hanya 5 juta penduduk, terlalu kecil dibandingkan suara pilpres dari suku Jawa. Saya tulus menyebutkan Jokowi telah memberi penghargaan kepada rakyat Aceh. Saya sebagai rakyat Aceh sangat menghargai sikap presiden Jokowi hari ini.

Sekali lagi terimakasih pak presiden. Indonesia dengan beragam suku. Pilihan Pakaian Aceh jelas membuat kami bahagia. Terlepas berbagai kekurangan beliau, bahkan saya tidak akan memilih Jokowi di pilpres kali ini. Ingin mengucapkan sekali lagi terimakasih atas kepekaan dan penghormatan Presiden terhadap daerah Aceh.