Pelacur Intelektual
Pelacur Intelektual
Salah satu kejahatan didunia literasi adalah plagiasi. Yaitu menciplak karya orang lain. Kebiasaannya adalah Mencopy paste karya orang lain. Ini adalah perbuatan yang sangat memalukan. Mengambil karya orang lain, untuk menjadi milik kita tanpa seizinnya adalah salah satu bentuk pencurian.
Di Indonesia penyakit ini sudah menggerogoti para akademisi. Dikampus-kampus, Karya tulisan ilmiah hampir semua Mencopy paste karya orang. Melalui mendownload internet lalu menjadi Makalah, paper, Skripsi, tesis, buku, sebagainya.
Untuk melihat hasil plagiasi sebuah karya tulis itu sangat mudah. Ada aplikasi untuk mengecek keaslian naskah. Tapi kalau saya dengan membaca beberapa paragraf, saya sudah tau, kalau karya tulis ini hasil plagiasi. Apalagi kalau masih naskah mentah. Sangat mudah ditandai. Sebagian orang lupa mengedit ada naskah yang masih hurufnya seperti pelangi, berwarna warni. Ada kata yang tidak seharusnya miring, bergaris bawah, bahkan anehnya muncul simbol-simbol zaman masa sebelum masehi. Plagiatornya ini masih kampungan.
Saya hanya bisa tersenyum saat membaca buku tulisan orang. Termasuk buku beberapa buku guru, kepala sekolah dan dosen. terutama buku ilmiah. Seharusnya yang bisa diambil adalah hanya 20% referensi dalam buku ilmiah yang baik. Tapi ada buku ilmiah dari A sampai Z di copas punya orang. Lalu merasa hebat sudah menulis puluhan buku. Kalau guru saya sebut. Itulah "pelacur intelektual"
Budaya plagiasi ini sangat memalukan. Sebagai penulis, menghasilkan sebuah tulisan itu menghabiskan banyak energi dan menguras pikiran. Maka jangan seenaknya mengambil tulisan hasil keringat orang lain. Sehebat apapun kita. Plagiasi bukan jalan yang baik menghasilkan karya. Itu jalan yang buruk. Lebih baik tidak punya karya atau punya tulisan jelek tapi hasil tulisan sendiri.
Semua orang pernah melakukan kesalahan. Termasuk plagiasi. Mari sama-sama saat ini. Kita berkomitmen untuk taubat berjamaah untuk menjadi plagiator.
Literat yang hebat. Tidak akan mengambil karya orang. Literat yang hebat adalah mereka yang terus belajar tanpa henti. Membaca tanpa henti. Untuk menghasilkan karya tulis, murni hasil karya sendiri. Minimal murni 80% hasil tulisan sendiri. Jangan bangga menjadi "pelacur Intelektual" orang sekitar menertawakan kita. Eh nyatanya kita tidak punya malu. Malah ikut tertawa.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Setuju, Pak. Sering pula karena ketidaktahuan cara mengutip menjadikan karya tulis sebagai hasil plagiasi. Saya yakin seiring meluasnya semangat literasi kesadaran akan hal ini akan meningkat pula.
Alhamdulillah..amiin
Sangat setuju pak, sebab menulis itu tidak gampang, membutuhkan energi, waktu, biar tulusan kita jelek tapi milik kita sendir,semoga kita bukan seperti pelacur intelektua