Pilih Dulu Baru Tagih, Bukan Tagih Dulu Baru Pilih
"Pilih Dulu Baru Tagih, Bukan Tagih Dulu Baru Pilih"
Ada seorang mertua menagih cucu pada anaknya. Si mertua lupa kalau anaknya belum nikah. Seharusnya nikah dulu, kawin baru minta cucu. Logika begitu. Ada seorang konsumen mau beli sepeda motor, marah-marah sama produsen sepeda motor. Katanya kenapa sepeda motor yang mau dibeli boros BBM. Si produsen tanya, "mas? Sepeda motor sudah dibeli? Masnya jawab "belom". Si produsen ngatain gini. Mas goblok ya? Marah-marah mau beli sepeda motor, beli saja belom. Beli dulu mas. Baru protes kenapa gak hemat BBM.
Banyak orang di Indonesia. Harus aktifkan otaknya. Harus sehat akalnya, supaya memahami ilmu logika. Sehingga logikanya jalan. Kalau seseorang belum pernah merasakan bagaimana iya tau kesannya. Kalau seseorang belum diberi satu posisi penting dalam bekerja, bagaimana kita tuntu hasil kerjanya. Seharusnya kita menagih hutang kepada orang telah berhutang. Bukan kepada orang mau berhutang. Begitu juga kita harus menagih janji kepada orang yang sudah berjanji.
Saya sering. Membaca beberapa komentar dan mendengarkan dari teman-teman. Bahwa kalau pak Jokowi sudah melakukan. Sedangkan pak Prabowo baru akan melakukan. Hai gam..." Si wiwi ka 5 thon presiden. Si wowo galom jeut presiden, makanya bri kesempatan si wowo untuk jeut ke presiden. Tat na teuh". Logika yang adil begini, seharusnya beri kesempatan dulu pak Prabowo. Baru tau kita dia sanggup melakukan atau tidak yang di ucapkan.
Saya adalah orang pertama yang akan mengkritisi prabowo sandi bila dia menepati janjinya. Sebagai rakyat Indonesia. Saya akan menagih seluruh janji nya. Terutama menghentikan kegaduhan konflik agama, mengurangi jumlah pengangguran, menghentikan pihak asing mengeruk hasil alam Indonesia, terjangkaunya harga pangan. Menurunkan tarif listrik. Bila tidak ditepati demi Allah. Tangan saya akan tulis kritikan untuk prabowo sandi.
Saya sudah merasakan 4,5 tahun. Indonesia perlu pembenahan. Saya kira cocok PAS kita coba untuk 5 tahun kedepan. Bagaimana menurut anda?
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
PAS, Pak. Salam literasi...
Sama
Jika kinerja Pak Jokowi belum memuaskan, Pak Prabowo bisa mengambil momentum tersebut untuk menarik perhatian rakyat untuk memilihnya. Namun apakah Program yang ditawarkannya cukup meyakinkan ? JIka Pak Prabowo yang terpilih, saya sih menanti janji UN dihapuskan