Karakter Mulia tumbuh Saat Berpuasa

Berpuasa di bulan Ramadan adalah ibadah wajib bagi seluruh kaum muslimin yang sudah baligh. Sesuai dengan firman Allah dalam Alquran setiap orang beriman di wajibkan berpuasa sebulan penuh selama Ramadhan sejak terbit fajar sampai tenggelamnya matahari. Tidak makan dan minum dan melakukan apapun yang membatalkan puasa.

Puasa tanpa disadari melatih seseorang banyak hal. Diantaranya melatih kita untuk menumbuhkan karakter sabar. Sabar menerima segala ujian dari Allah. Melatih ketaatan kepada Allah. Menjadi hamba yang tidak pembangkang. Puasa dapat menjaga seseorang dari dosa lisan, dosa mata dan dosa anggota tubuh lainnya.

Tapi ada sifat yang paling penting yang tumbuh dari orang yang berpuasa adalah mempunyai perasaan di awasi oleh Allah SWT. Semua pekerjaan yang kita lakukan merasa bahwa Allah melihat kita, mendengar apa yang ucapkan dan memantau setiap gerakan kita di dunia. Bukankah kita sangat dekat dengan Allah bahkan lebih dekat dari pada nadi yang ada dileher kita.

Akan tiba saatnya ketika anggota tubuh menjadi sanksi dihari kiamat. Mulut yang sangat pandai mengolah kata. Iidah yang pandai bersilat. Akan dikunci oleh Allah. Berbicara semua yang dulu tak bisa berbicara di dunia. Mata akan menjadi saksi di hadapan Allah dan akan berbicara. Tangan dan kaki akan berbicara. Telinga akan berbicara bahkan kulitpun akan berbicara.

Maka cukup baik dibulan puasa ini kita melatih perasaan kita. Bahwa takut berbuat dosa dipermukaan bumi Allah. Sebab kulitpun akan menjadi saksi dihadapan Allah. Seluruh manusia yang hidup di bumi semua masih berkulit. Begitu juga yang berpuasa takut melakukan dosa karena akan membatalkan puasanya.

Pantas Ramadhan di sebut bulan tarbiyah (Pendidikan). Mampu mendidik seorang hamba taat, takut dan merasa selalu dekat dengan Allah SWT. Maka bila puasa kita benar akan melahirkan sikap yang mulia ini selama Ramadhan begitu pula dengan sebelas bulan yang lain. InsyaAllah..