Punggung Hitam Dan Senter Berkalang
Salah satu potensi manusia adalah kepingin tau. Potensi ini sangat baik digunakan untuk para menuntut Ilmu. Mencari tau apa yang belum di ketahui. Terus menggali pengetahuan yang baru untuk mendapat ilmu lalu mencoba berbagi pengetahuan kepada mereka yang belum tahu. Dengan harapan, semoga pengatahuan itu bermanfaat dan menjadi ladang amal sampai ke akhirat.
Sayang ada masih manusia yang salah menggunakan potensi ini. Hampir setiap hari kepingin tau hal baru dari berita orang lain. Lebih parah nya mencari tau tentang kekurangan orang lain. Lalu kekurangan itu disebar luaskan. Bahkan apapun siap dilakukan dan mengikuti dengan cara apapun untuk mendapatkan Informasi tentang pribadi orang yang kadang belum tentu benar.
Manusia seperti ini disebut "kepo" suka mencari informasi tentang kehidupan orang. Sebenarnya ini bukan pekerjaan yang mulia. Tapi pekerjaan yang tidak punya kerja, pekerjaan yang hina dan merendahkan kehormatan dirinya. Apalagi Menghabiskan waktu untuk mencari kesalahan orang lain adalah Pekerjaan Yang paling salah yang pernah dilakukan.
Tanpa kita sadari ternyata banyak juga orang menertawakan dan meremehkan kita karena kekurangan, kesilapan dan kesalahan yang pernah kita lakukan. Sebaiknya kita fokus adalah memperbaiki diri, bukan malah menyerang kesalahan orang lain. Ini konyol namanya.karena kita sibuk menertawakan punggung orang lain yang hitam, padahal punggung kita lebih hitam dan jarang kita bersihkan.
Jangan kehidupan kita ini seperti senter yang terang didalam kegelapan. Terus menyenter kedepan dan tak bisa menyenter senternya sendiri. Sesekali minta senter orang mana tau senter yang kita gunakan sudah berkalang, berkuman dan bau minta ampun.
Bersyukur lah kepada Allah yang masih menutup aib dan kekuranganmu. Sekira Allah buka aib itu, mungkin orang jijik melihat wajahmu, baju kokomu, pecimu, surbanmu, titel kehormatanmu. Cukuplah bersandiwara.
Diakhirat nanti kita tak sempat memikirkan orang lain, karena kita disidang dan dihisab oleh Allah apapun yg kita lakukan di dunia. Ingat hanya fokus memikirkan diri sendiri. Semua dengki, khianat, ghibah, iri, fitnah, namimah akan kita pertanggung jawabkan dihadapan Allah.
Tak perlu kita gundah bila orang lain bisa berhasil, dan lebih dari pada kita. Biar orang itu bahagia dengan caranya, dengan apa yang Mereka usahakan. Dan kita bahagia dengan cara kita sendiri tanpa menyakiti orang lain.mintalah nasehat orang alim lagi bijak. Punggung kita mungkin perlu usaha untuk membersihkan tanpa menghabiskan waktu menyorot punggung orang lain.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar