Apa yang terfikirkan pada kita begitu mendengar kata rapat, tentu akan terbayang sebuah meja besar ditengah tengah, selanjutnya dikelilingi oleh kursi, serta sebuah papan tulis biasanya turut melengkapi diruang rapat. Ruang rapat adalah sebuah ruang steril yang berada disetiap instansi. Karena ruang rapat hanya digunakan saat ada rapat, atau ada pertemuan-pertemuan penting. Ruang rapat dipilih sebagai temapat yang lebih privat.

Jika demikian pandangan kita terhadap ruang rapat, bagaimana dengan ruang rapat disekolah kami. Kami sangat jauh dari pemandangan ruang rapat seperti kebanyakan pada umumnya. Pertama letak ruang rapat itu sendiri. Tidak ada sama sekali. Kami tidak memiliki ruang rapat. Tempat kami biasanya melakukan rapat sangat fleksibel. Kami saling pindah-pindah saat melakukan rapat. Tidak bertumpu pada satu lokasi.

Biasasnya kami melakukan rapat di ruang kepala sekolah yang sangat sederhana ini. Ruang kepala sekolah yang hanya berukuran 3x4 m dengan satu meja dan kursi kepala sekolah. Serta sebuah set kursi tamu. Berapa banyak orang yang bisa duduk dikursi tamu, lebih kurang hanya 6 orang. Selebihnya kami duduk manis di lantai. Duduk lesehan dengan tampilan yang sangaat terliat bersahaja. Disini kami biasanya melangsungkan rapat.

Jika tidak di kantor kepala sekolah, maka kami melakukannya diperpustakaan. Sama halnya seperti dikantor kepala sekolah. Ruang perpustakaan kami tidak memiliki meja dan kursi, perpustakan hanya ada meja meja yan berukurarn rendah. Anak-anak duduk lesehan di perpustakaan. Saat akan melakukan rapat kami akan memindahkan meja-meja tersebut agar lebih lapang untuk duduk. Selanjutnya rapat terlaksana dengan baik.

Kami tidak pernah menggurutu dengan keadaan ini, meski rapat tanpa meja dan kursi namun rapat tetap terlaksana, serta selalu menghasilkan kebijakan dan keptusan yang baik untu seluruh warga sekolah.