Hidup ini adalah ujian, layaknya ujian siswa disekolah. Ujian itu supaya kita lulus dari ujian, bisa naik kelas. Dan dapat peringkat terbaik. Diantara beberapa peserta ujian. Walaupun ujian menguras pikiran dan emosi.

Banyak komentar orang tidak menjadi dasar kita melangkah. Apalagi menghentikan langkah maju kita. Bertekadlah kita harus tetap melangkah kedepan. Karena banyak orang tercinta kita, menunggu ditempat impian nan indah seluruh cucu Adam dan hawa.

Dulu saat kita kandungan, setelah Allah bertanya? Ini disebutkan dalam Al-Qur'an :

Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengata-kan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)”,

Bukankah Dengan lantang engkau menjawab. Aku bersaksi bahwa engkau Tuhanku. Kesaksian itu selalu tertanam kepada seluruh manusia. Iya tertanam dalam hati yang paling dalam. Itu adalah keimanan. Ini adalah kalimat Tauhid yang agung, yang harus kita perjuangkan dengan ketaqwaan. Itulah kecerdasan spritual yang akan mengantar kita saat akhir kehidupan didalam kebahagiaan.

Saudaraku? Kenapa kita rindu keindahan. Rindu sungai dengan air mengalir jernih. Ada lantunan air di sana. Adem banget, tenang. Lantunan air itu seperti instrumen Kitaro bersama biolanya yang terkenal di Jepang. Itu karena kita rindu kampung halaman nenek dan kakek kita Adam. Pulanglah ke kampung itu dengan nyaman. Dan jangan lupa ajak keluarga dan sahabat mu bareng kesana...

Rizki Dasilva