Saya Berada Di Jurang Degradasi Diantara Gurusioner Seluruh Nusantara

Hari ini sangat bersyukur dan Bahagia. Bukan karena diberikan hadiah oleh seseorang. Bukan pula mendapat piagam penghargaan. Ada yang lebih dari itu. Nama saya bisa bersanding di Gurusiana bersama guru penulis-penulis hebat di seluruh Nusantara ini. Walaupun paling bawah.

Sebut saja sang maestro di Gurusiana yang selalu diatas. Pak Ahmad Syaihu yang menjadi penulis paling populer digurusiana. Diikuti dibawahnya oleh pak Edi Prasetyo, lalu Nara sumber paling lembut dan berwibawa dari media guru. Beliau guru saya Pak Leck Murman. Dan Bu Raihana Rasyid dari Medan dan Sri Sugiastuti. Kemudian saya berada di paling buncit dibawah. Kalau dunia sepakbola, saya berada di jurang degradasi.

Semua penulis diatas sebagian besar belum Berjumpa secara langsung. Tapi merasa sudah sangat dekat. Lebih dari itu saya merasa satu keluarga. Kami hanya Berjumpa lewat goresan hati dan cinta. Ah saya kok tiba-tiba jadi romantis.

Menulis di Gurusiana bagi saya seperti sarapan pagi. Kebutuhan untuk perut. Dan semoga tidak terkena asam lambung. Setiap momentum yang saya dapatkan akan saya lepaskan untuk menjadi rangkaian kata, menjadi kalimat, yang semoga menjadi Inspirasi.

Menulis itu seperti memburu binatang dihutan. Bila sudah terlihat buruan. jangan pernah di lepaskan. Belum tentu buruan kembali terlihat. Kejar beruan itu sampai dapat. Bila perlu gantung buruan di pundakmu. Keep spirit kepada seluruh gurusioner. Tetaplah menulis, kapanpun dimanapun. Semoga menjadi amal kebaikan