Semoga Ghirahmu Masih Hidup Di Indonesia
Camkan baik-baik perkataan Buya Hamka ini
"Tuan boleh menuduh kaum Muslimin itu Fanatik. Tapi tuan harus membenarkan kata hati tuan sendiri bahwasanya fanatik umat Islam itulah modal yang sangat besar dalam kemerdekaan Indonesia. Agar tuan tahu itu bukanlah fanatik! Itulah yang bernama ghirah!"(Buya Hamka).
Kalimat buya Hamka ini menjawab realitas yang terjadi hari ini. Dimana sebagian ummat tidak bisa mendefinisikan antara fanatik dan ghirah. Menurut saya ghirah sangat penting di jaman seperti sekarang. Disaat Islam ramai dilecehkan oleh musuhnya. Anehnya syariat dilecehkan di negeri mayoritas dihuni oleh kaum muslimin itu sendiri.
Kemerdekaan Indonesia tidak terlepas dari ghirah kaum muslimin jaman sebelum kemerdekaan. Ghirah Menjadi modal utama dalam perjuangan kemerdekaan. Jihad sebagai peperangan suci ummat Islam terlahir dari sikap ghirah para ulama dan pahlawan yang meneriakkan tauhid yang tertinggi dalam Islam. Darah pejuang Islam mengalir bersama ghirah keislaman dan kecintaan terhadap Allah dan Rasul dan kelak bisa berkumpul di surga yang dan janjikan.
Inilah ghirah kami yang membara terhadap kecintaan Islam. Kecintaan ruang jiwa kami terhadap Islam. Kecintaan kami terhadap jihad melawan kezaliman dan penjajahan. Kecintaan terhadap Indonesia. Ghirah penduhulu kami itu yang membuat mengalir darah ditanah Indonesia. Itulah ghirah kami Ummat Islam.
Para pemuda dan kaum muslimin Indonesia jangan takut menampakkan ghirah Keislaman kembali para pejuang dulu. Ghirah yang hilang yang dibangkitkan kembali. Mereka yang tidak punya ghirah lagi terhadap agamanya hatinya sudah mati. Islam tidak menjadi jalan kehidupan. Bertaubatlah!.
Bila engkau berjuang karena Keislaman mu. Engkau MARAH saat Islam dilecehkan. Kalimat tauhid diremehkan. Syariat dilawan dan perolok-olakan . Berarti GHIRAHmu masih hidup dalam dalam jiwamu teman.
#Catatan seperti tiga malam
*Rizki Juli*
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar