Rizki Dasilva S.Pd.I MA

Nama : RIZKI DASILVA, S.Pd.I, MA, Lahir : Juli Cot Mesjid, Tanggal 03 November 1987, Alamat : Jln Bireuen Takengon Juli Km 2,5 Desa Juli Seutuy,&n...

Selengkapnya
Navigasi Web
TKI Berkemajuan Lanjut S3

TKI Berkemajuan Lanjut S3

Saya ingin menceritakan pengalaman yang saya alami 2 tahun lalu. Saat pengurusan visa di medan untuk melanjutkan kuliah negeri jiran. Setelah melakukan perjalanan yang melelahkan. Selama 13 jam Banda Aceh-Medan. Alhamdulillah tiba di Medan jam 14.00 wib.

Saat itu menyetir sendiri. Tanpa ada supir pengganti. Kelemahan saya menyetir adalah mengantuk. Nah rasa ngantuk ini, menjadi musuh bebuyutan selama bertahun-tahun hingga saat ini. Entah kapan saya bisa menyetir tanpa mengantuk. Mungkin saat jadi pilot bisa mengendalikan pesawat terbang . Sampai hari ini jujur sangat takut dan gemetar saat di atas udara. rasa ngantuknya pasti akan hilang. Padahal salah satu penumpang setia burung besi. Soalnya amalan belum cukup. Masih merasa manusia tertumpuk dosa.

Akhirnya untuk menghilangkan rasa ngantuk itu. Saya menghidupkan musik nasyid. Sambil bernyanyi. Saya dulu pernah loh jadi bagian tim nasyid salju yang terkenal di kampus UIN Ar-raniry. lumayanlah untuk menghilangkan rasa ngantuk. Akhirnya 110km/jam mobil berlaju kencang. Ibu dan Istri saya sebagai penumpang nampak tegang. Mereka mengira saya kerasukan jin pembalap.

Hal pertama yang saya lakukan saat tiba di Medan. Salah satu 5 kota terbesar di Indonesia. Adalah Mengambil handphone, lalu menghubungi temannya. Siapa lagi kalau bukan temannya yang Hitam manis, ia Ahli IT. Namanya Chairil Maulana (Kepala tata usaha SDIT Muhammadiyah). Untuk menanyakan bagaimana cara menggunakan Google Map. Soalnya jarang saya gunakan. Eh ternyata ada yang nguping disamping kepala SMPIT Muhammadiyah, ust hanif dan kepala ust Fakrurrazi. Mereka berdua menertawakan saya. Katanya saya kulot. Masak tanya-tanya google map. Saya jawab gini, "Maklumlah Aneuk gampong trok u medan/anak kampung baru sampek medan".

Setelah mendengarkan mengikuti arah google map. Sayapun sampai ke Bank Mandiri dekat lapangan benteng Medan.

Tiba di bank Mandiri saat itu jam 15.00 wib. langsung ke Lantai 6 untuk mengurusi visa ke Malaysia. Awalnya mereka mengira saya TKI. mungkin pengaruh face, tampang/wajah, pakaian dan penampilan. Mereka tidak terlalu memperhatikan saya. Dalam hati saya, mu mungkin gak mirip student yang mau melanjutkan kuliah S3.

Akhirnya mencoba mencari perhatian sendiri. Jujur saat itu saya minder, saat memperhatikan disampingnya ada juga calon mahasiswa S3 pakai jas. Sepatu mengkilat. Rambutnya mengkilat rapi. Meusirek lalat( tergelincir lalat) Mirip lah kandidat doktor. Saya ini cuma pakai baju di beli sama salah satu guru ust Misbahuddin S. Pd. Baju pemeran PKA terakhir. Warnanya merah maron. Ada gambar gajahnya didepan. Gajahnya sangat imut-imut lagi.

Lalu ada salah seorang karyawan yang kasian bertanya "Bapak mau urus visa? Visa pekerja? Maaf mana surat pengantar dari perusahaan bapak bekerja?. Dalam hati saya bergumam. "saya ini bukan TKI. Saya mau lanjut kuliah S3 ". Akhirnya saya jawab pelan. "Ini surat pengantar saya dari University Sultan Idris, coba bapak baca. Lalu karyawan itu jawab. "Oh bapak calon mahasiswa S3? Saya kirain bapak TKI maaf ya pak? " Oh gak apa-apa. Ada yang lebih parah kemaren ada disekolah wali siswa mengira saya cleaning service, gara-gara bantu nyapu.

Belakangan saya sadar, setelah 2 tahun di Malaysia, banyak TKI yang sukses disana. Terutama para para pengurus PCIM malaysia. Mereka Sangat santun, baik, dan saya harus belajar ke TKI berkemajuan ini.

Dengan doa ibu, istri, anak-anak saya, guru saya dan orang yang saya cintai, termasuk guru inspirasi saya Pimpinan Muhammadiyah Bireuen, Ustaz dokter Athaillah. Alhamdulillah sekarang masuk semester 3, saya Optimis Bisa menyelesaikan program doktor di negeri Upin Ipin ini. Semoga Allah mewujudkan salah satu mimpi saya ini. menjadi doktor PhD luar negeri. Amiin...

Malaysia, 13 September 2019

Rizki Dasilva

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post