Pendidikan kewarganegaraan sebagai mata kuliah pengembangan kerpibadian dan proses pengemb
Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Mata kuliah Pengembangan Kepribadian
Sebelum kita masuk ke dalam pembahasan pengaruh pendidikan kewarganegaraan sebagai mata kuliah pengembangan kepribadian, sebaiknya kita mengetahui apa itu pengertian dari pendidikan kewarganegaraan.
Pendidikan kewarganegaraan adalah jenis ilmu kewarganegaraan yang melibatkan partisipasi aktif pelajar dalam proyek-proyek terkait isu sosial, politik, ekonomi, dan lingkungan global. Pendidikan kewarganegaraan juga berarti sebuah bentuk pendidikan untuk gerenasi penerus yang bertujuan agar mereka menjadi warga negara yang berpikiran tajam dan sadar dengan hak dan kewajiban sebagai warga negara.
Pendidikan kewarganegaraan pada mulanya berkembang di Amerika Serikat sekitar tahun 1790. Pendidikan kewaganegaraan atau civic memiliki tujuan untuk lebih mengenal bangsa sendiri, dan pertama kali diperkenalkan oleh Henry Rendall Waite di Amerika Serikat. Di Indonesia sendiri, istilah civic atau civic education mulai dikenal luas pada tahun 1957. Dan pada tahun 1962, lantas diterjemahkan kembali dalam bahasa Indonesia yang kemudian dikenal dengan kewarganegaraan, lalu pada tahun 1968 menjadi pendidikan kewarganegaraan. Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan masuk di dalam kurikulum pendidikan sekolah sekitar tahun 1968. Seiring waktu mengalami perubahan mengenai nama sebutannya, namun isi pokok didalamnya tetaplah sama, yakni sekitar tahun 1975 dengan nama Pendidikan Moral Pancasila atau sering disingkat PMP. Kemudian pada tahun 1994, sebutan tersebut berganti menjadi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Dan berubah menjadi pendidikan kewarganegaraan pada tahun 2000 an hingga saat ini.
Pendidikan kewarganegaraan menurut para ahli adalah sebagai berikut:
1. Menurut Soedijarto
Soedijarto berpendapat bahwa pengertian pendidikan kewarganegaraan ialah pendidikan politik yang bertujuan demi membantu peserta didik agar mejadi seorang warga negara yang memiliki pengetahuan politik secara dewasa serta mampu berpartisipasi dalam membangun sistem politik yang demokratis.
2. Menurut Merphin Panjaitan
Pengertian Pendidikan kewarganegaraan ialah sebuah pendidikan demokrasi, yang memiliki sebuah tujuan dalam mendidik generasi penerus supaya jadi warga negara yang memiliki jiwa yang demokratis serta partisipatif melalui pendidikan yang berbasis dialogial.
3. Menurut Henry Rendall Waite
Pengertian Pendidikan kewarganegaraan menurut penuturan Henry Rendall Waite merupakan sebuah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan manusia di dalam berbagai perkumpulan yang terorganisasi baik dalam organisasi sosial, ekonomi, politik serta hubungan negara dengan warga negara.
4. Menurut Azyumardi Azra
Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan mempelajari dan juga mengkaji serta membahas segala sesuatu mengenai pemerintahan, lembaga-lembaga demokrasi, konstitusi, rule of law, hak dan kewajiban warga negara serta demokrasi. Secara substantif, pendidikan kewarganegaraan memiliki tujuan guna membangun karakter bangsa dalam perkembangan di era globalisasi.
5. Menurut Kerr
Pengertian Pendidikan kewarganegaraan memiliki sebuah definisi yang luas dalam perumusannya, melingkupi tahapan penyiapan generasi penerus bangsa yang memiliki peran serta tanggung jawab sebagai seorang warga negara. Dalam arti khusus, pendidikan kewargganegaraan merupakan segala materi yang ada dalam persekolahan, pengajaran dan belajar, sebagai bagian dari proses mempersiapkan warga negara.
Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan sebagai mata kuliah pengembangan kepribadian secara umum yaitu fungsi dan tujuan dengan hasil dan output yang umum dirasakan. Selain itu juga ada tujuan pendidikan kewarganegaraan secara khusus dengan mengkhususkan tujuan pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi atau sekolah. Selain itu tujuan mempelajari pendidikan kewarganegaraan lainnya yaitu untuk meningkatkan kualitas manusia indonesia yang berbudi luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, profesional, bertanggung jawab dan produktif serta sehat jasmani dan rohani. Peran kewarganegaraan pun cukup penting untuk keberlangsungan bangsa dengan menambah wawasan dan pengetahuan kewarganegaraan.
Apabila kita melihat ruang lingkup pembangunan kepribadian atau karakter bangsa dimulai dari
1.Lingkup Keluarga
Keluarga merupakan wahana pembelajaran dan pembiasaan karakter yang dilakukan oleh orang tua dan orang dewasa lain dalam keluarga terhadapanak sebagai anggota keluarga sehingga diharapkan dapat terwujudkeluarga berkarakter mulia yang tercermin dalam perilaku keseharian.Proses itu dapat dilakukan melalui komunitas keluarga dan partisipasikeluarga dalam pengelolaan pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.Keluarga merupakan lingkungan yang pertama dan utama di mana orangtua bertindak sebagai pemeran utama dan panutan bagi anak. Proses itudapat dilakukan dalam bentuk pendidikan, pengasuhan, pembiasaan, danketeladanan. Pendidikan karakter dalam lingkup keluarga dapat jugadilakukan kepada komunitas calon orang tua dengan penyertaanpengetahuan dan keterampilan, khususnya dalam pengasuhan dan pembimbingan anak.
2.Lingkup Satuan Pendidikan
Satuan pendidikan merupakan wahana pembinaan dan pengembangan karakter yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan terintegrasi dalam semua mata pelajaran, pengembangan budaya satuan pendidikan, dan pelaksanaan kegiatankokurikuler/ekstrakurikuler, sertapembiasaan perilaku dalam kehidupan di lingkungan satuan pendidikan.Pembangunan karakter melalui satuan pendidikan dilakukan mulai daripendidikan usia dini sampai pendidikan tinggi.
Salah satu kunci keberhasilan program pengembangan karakter pada satuan pendidikan adalah keteladanan dari para pendidik dan tenagakependidikan. Keteladanan bukan sekadar sebagai contoh bagi pesertadidik, melainkan juga sebagai penguat moral bagi peserta didik dalambersikap dan berperilaku. Oleh karena itu, penerapan keteladanan di lingkungan satuan pendidikan menjadi prasyarat dalam pengembangankarakter peserta didik
3. Lingkup Pemerintahan
Pemerintahan merupakan wahana pembangunan karakter bangsa melaluiketeladanan penyelenggara negara, elite pemerintah, dan elite politik. Unsur pemerintahan merupakan komponen yang sangat penting dalamproses pembentukan karakter bangsa karena aparatur negara sebagaipenyelenggara pemerintahan merupakan pengambil dan pelaksana kebijakan yang ikut menentukan berhasilnya pembangunan karakter padatataran informal, formal, dan nonformal. Pemerintahlah yang mengeluarkanberbagai kebijakan dalam pelaksanaan pembangunan.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar