Langkah Gontai
Memulai pagi dengan lemah hati
Berjalan susuri jalan penuh sampah sana sini
Berserakan tumpukan plastik basah dan kering
Lihat kerumunan manusia berebut botol plastik untuk dijual lagi
Duduk di batu besar nikmati bau busuk yang sudah terbiasa melingkupi
Bingung harus apa dan menghasilkan apa hari ini
Uang hasil minta-minta semalam sudah diserahkan semua tak bersisa
Hari ini adakah yang bersedia tuk memberi
Pada kedua tangan yang ditadah demi beberapa suap nasi untuk hari ini
Ragu menatap nanar pada teman sebayanya yang sudah penuh goni plastiknya
Hari ini serasa malas dan bosan melanda
Terasa perut meminta diisi secepatnya
Hari sebelumnya diberikan roti oleh Kakek tua penjual buah yang baik hati
Hari sebelumnya menunggu kebaikan ibu-ibu di pasar memberikan uang beberapa ribu upah membawa barang dan langsung dibelikannya gorengan pengganjal perut hingga esok harinya
Hari ini apa nasibnya karena mendung langit gelap menghiasi pagi yang hampa
Kembali berdiri arahkan langkah kemana saja
Sebatang kara bukan alasan untuk diam tak menghasilkan apa-apa
Mungkin daerah Pasar di ujung sana ada sedikit rezeki untuknya
Akhirnya diputuskan tuk lanjutkan langkah gontai terserah yang penting terisi perut kecilnya
Street.09Maret2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar