Rizky Ruanda

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Belajar Matematika Asyik dan Menyenangkan

Bidang studi matematika merupakan mata pelajaran yang menjadi momok bagi para siswa. Mereka sering kali merasakan kesulitan dalam mempelajari, memahami, mendeskripsikan hingga harus menghafal rumus-rumus matematika yang begitu banyak. Sehingga dengan demikian mereka akhirnya membenci matematika dan enggan belajar matematika. Entah siapa yang memberikan kesan dan memulai bahwa mata pelajaran matematika itu sulit dan membosankan, sehingga melekat pada diri mereka bahkan menjadi pola pikir atau mendset yang melekat pada diri mereka. Sebenarnya mata pelajaran matematika merupakan pelajaran yang asyik dan menyenangkan, bahkan termasuk pelajaran yang akan terus berguna untuk kehidupan di masa depan. Coba sekali kali ajak anak anak belajar matematika diluar ruangan atau di alam terbuka. Belajar diluar ruangan pastinya akan lebih seru dan menyenangkan. Ada banyak sekali alat penunjang yang bisa kita manfaatkan jika belajar diluar.

Berdasarkan hasil penelitian yang didapat oleh (Maswar, 2019) menunjukkan bahwa untuk memotivasi siswa menyukai matematika dapat diterapkan strategi pembelajaran matematika menyenangkan siswa (MMS) berbasis metode permainan mathemagic, teka-teki matematis, dan cerita-cerita matematika yang menarik, menantang, dan menghibur. Dengan demikian, pembelajaran matematika di kelas menjadi nyaman dan tidak kaku. Selain itu, melalui metode-metode tersebut dapat merangsang siswa tertarik belajar matematika dan merangsang otak mereka untuk berpikir kreatif. Belajar menjadi terhibur, dan persepsi siswa terhadap matematika yang selama ini negatif karena dipandang rumit, jelimet, terlalu serius, dan membosankan menjadi persepsi positif, yakni matematika itu asyik, mudah, banyak manfaatnya, menghibur, dan menyenangkan. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang didapat oleh (Abidin & Tohir;2019) menunjukkan bahwa pemilhan strategi yang sesuai dengan konstruksi rumus, penjelasan uraian masalah, informasi penting, juga termasuk penyelesaian kendala yang ditemukan.

Adapun berdasarkan hasil penelitian yang didapat oleh (Mohammad Tohir, 2016a) menunjukkan bahwa untuk menjadikan siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran, maka guru harus menerapkan sembilan hal yang dapat diterapkan pada kegiatan bertanya, yaitu (1) Mengenalkan suatufenomena menarik yang belum pernah dikenali oleh siswa sebelumnya, (2) Words in a question, (3) Guru memberikan contoh pertanyaan pancingan, (4) Guru membentuk kelompok belajar dalam kegiatan pengamatandan bertanya, (5) Guru dapat juga meminta siswa untuk bekerja dalam kelompok untuk membuat beberapa pertanyaan, (6) Guru mendampingi masing-masing siswa untuk membuat pertanyaan, (7) Completing What ifor What if not questions, (8) Questioning Breakfast, dan (9) Questioning Appraisal (Mohammad Tohir, 2016b).

Sedangkan menurut (As’ari, Tohir, Valentino, Imron, & Taufiq, 2017) mengatakan bahwa guru harus fokus pada materi yang akan didiskusikan dalam kelas, melalui pembelajaran HOTS yang bersumber dari kelompok diskusi siswa. Kemudian, guru menyusun instrumen penilai berdasarkan penerapan pembelajaran HOTS yang dilakukan dalam kelas. Pembelajaran HOTS merupakan pembelajaran berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi, peran guru tidak banyak menerangkan, sebaliknya guru banyak melakukan stimulasi pertanyaan untuk mendorong memunculkanya pikiran-pikiran orsinil siswa. Oleh kare itu, maka ada tujuh tips belajar matematika asyik dan menyenangkan, yaitu :(1) belajar di alam terbuka, (2) belajar dengan bermain, (3) mempelajari trik-trik matematika, (4) menggunakan alat peraga yang menarik, (5) jadikan siswa sebagai teman belajar, (6) gunakan model pembelajaran yang bervariatif, dan (7) jadilah guru yang diidamkan oleh siswa (Indonesia, 2014) (Penulis, 2014) (Nuh, 2014) (Abdur, 2016).

Mengenai tips yang ketujuh, lebih rinci dibahasa oleh (Mohammad Tohir, 2019) dalam hasil kajiannya bahwa untuk menjadi Guru yang diidamkan oleh siswa adalah sebagai berikut:

1) Guru yang Menguasai Materi Pelajaran.

Mempersiapkan materi sebelum pembelajaran merupakan kewajiban mutlak yang harus dilakukan oleh seorang guru. Adanya persiapan yang matang akan mempengaruhi keberhasilan belajar (M Tohir, 2019).

2) Dalam mengajar Guru selalu mengunakan strategi pembelajaran aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan (PAIKEM).

Setiap materi memiliki cara penyampaian yang beragam. Guru jangan hanya terpukau dengan satu metode saja, misalnya hanya ceramah. Juga gunakan metode yang menyenangkan, yaitu yang membuat siswa aktif dan melakukannya sendiri. Misalkan dengan menggunakan metode eksperimen/praktikum, dengan pengamatan langsung/pembelajaran alam sekitar, dengan metode cerdas cermat, melalui pembelajaran yang memakai alat bantu "audio-visual", dengan metode permainan atau game, dan lain-lain.

3) Guru yang mampu memberikan motivasi belajar pada muridnya.

Pemberian dorongan untuk siswa dapat dilakukan pada saat penyampaian tujuan pembelajaran atau pada saat pertengahan pembelajaran atau diakhir pelajaran. Disaat itulah perlu disampaikan untuk apa dia mempelajari materi itu, dan apa kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Agar siswa dapat memahami mamfaat langsung dari mempelajari materi tersebut. Apabila pada saat proses pembelajaran anak mengalami kelelahan dan kebosanan, ciptakanlah suasana menyenangkan.

4) Guru yang mampu menciptakan kondisi belajar mengajar yang kondusif

Proses belajar mengajar akan kondusif, jika Guru sudah menguasai materi pelajaran dan pastilah dalama menyampaikan materi tersebut dengan enak dan mudah dipahami oleh siswa serta guru tersebut akan dapat memberikan penilaian yang obyektif.

5) Menjadi guru yang humoris

Menjadi guru yang humoris merupakan salah satu syarat agar pembelajaran tidak membosankan. Karena pada pelajaran teretntu terkandang membutuhkan konsentrasi yang serius, disaat masalah terpecahkan perlu diselingi dengan cerita-cerita humor yang dapat mencairkan suasana. Hal ini akan terjadi jikalau seorang guru tersebut memiliki ketrampilan khusus dalam memunculkan gelak tawa siswanya.

6) Menyelengi pembelajaran dengan game.

Memberikan permainan atau game kepada siswa pada saat pembelajaran sangatlah dibutuhkan agar pembelajaran seperti bermain. Game disini digunakan untuk mengenalkan kepada siswa bahwa belajar matematika itu asik, kreatif, dan menyenangkan.

7) Guru yang memberikan hak dan kebutuhan muridnya.

Setelah terjadi proses mengamati, pengalaman belajar peserta didik berikutnya yang difasilitasi guru adalah pengalaman belajar menanya. Pengalaman belajar tersebut dimaknai sebagai menanya dan mempertanyakan terhadap hal-hal yang diamati. Terjadinya kegiatan ’menanya’ oleh siswa dapat disebabkan oleh karena belum dipahaminya hal-hal yang diamati, atau dapat pula karena ingin mendapatkan informasi tambahan tentang hal-hal yang diamati. Agar proses menanya oleh peserta didik semakin hari berjalan semakin lancar dan berkualitas, guru dapat memfasilitasi dengan pancingan pertanyaan-pertanyaan yang berfungsi menggiring peserta didik untuk mempertanyakan hal-hal yang diamati.

8) Guru yang menjaga wibawa

Guru yang berwibawa akan tercermin dri tingkahlakunya atau sikapnya di dalam kelas atau di luar kelas.

9) Guru yang mampu menjadi contoh atau suri tauladan.

Menjadi contoh atau suri tauladan merupakan yang pertama dan utama sebagai seorang Guru. Katanya orang jawa, guru itu singkatan dari digugu lan ditiru.

10) Guru Memahami psikologi perkembangan anak.

Guru yang dapat memahami psikologi perkembangan anak dapat mengetahui sebab mengapa seorang siswa berbuat sesuatu, sehingga apabila siswa melakukan suatu kesalahan maka guru tersebut dengan cepat dan tanggap dapat mengubah siswa tersebut supaya beralih kepada perbuatan yang baik yang hendak dicapai dari tujuan pendidikan.

11) Guru yang Memahami Gaya belajar Anak.

Guru yang Memahami Gaya belajar Anak dapat menentukan gaya belajar yang dikuasai oleh siswa tertentu, sehingga setiap siswa dapat memahami setiap yang diajarkan oleh guru berdasarkan gaya belajar anak tersebut. Perlu kita ketahui kembali bahwa ada tiga jenis gaya belajar anak yang diantaranya adalah Audio, Visual dan kinestetik.

12) Guru yang selalu berpenampilan menarik dan murah senyum serta sabar.

Menjaga penampilan yang menarik bagi seorang guru merupakan suatu keharusan, karena kalau seorang guru berpenampilan menarik dan rapi akan membuat siswa merasa betah dengan guru. Apalagi kalau guru tersebut ditambah dengan murah senyum yang tulus kepada siswa, maka para siswa akan menyukai guru tersebut.

13) Guru yang mendidik dengan hati dan menginspirasi.

Mendidik atau mengajar bukan hanya dianggap sebagai pekerjaan atau profesi, lebih dari itu juga dimaknai sebagai pengabdian dan ibadah. Murid bukan hanya sebagai obyek, tetapi juga insan seperti anak, yang tidak hanya dididik juga didoakan.

14) Memberikan penghargaan kepada siswa

Pemberian penghargaan kepada siswa yang memiliki kuantitas dan kualitas pertanyaan investigatif yang baik. Dengan begitu, siswa mempersepsi kegiatan menanya sebagai suatu kegiatan yang bermanfaat. Menurut Imam Ghazali dalam kitab Ihya' Ulum ad-din menulis, "Jika pada seseorang anak menonjol akhlak baik dan perbuatan terpujinya, maka ia patut dimuliakan, digembirakan dan dipuji di depan orang banyak untuk memberikan semangat berakhlak mulia dan berbuat terpuji." Memuliakan anak dan memberi semangat dengan hadiah atau dengan ucapan yang manis sesuai dengan sabda Nabi yang diriwayatkan oleh ath-Thabrani, "Saling memberi hadiahlah agar kalian saling mencintai". Kalau kita perhatikan karakter siswa semasa sekolah, maka pastilah mereka sangat menyukai apabila dapat penghargaan dari gurunya, baik penghargaan yang sifatnya berwujud maupun tidak berwujud. Karena itu, seorang guru hendaknya merespons apa yang disukai seorang anak. Guru harus bisa memberikan hadiah-hadiah tersebut pada kesempatan yang tepat.

15) Guru yang Up To date.

Guru yang Up To date dapat berkembang lebih cepat dari pada yang lain, karena guru yang mengajar dengan memiliki wawasan yang luas dan menggunakan cara-cara singkat dalam pemecahan masalah. Hal ini bisa diperoleh jika seorang guru terus mencari informasi-informasi terbaru. Misalnya saja, kemampuan analisis seorang guru dapat berkembang jika selalu berusaha memecahkan soal-soal yang sifatnya menalar.

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Z. (2020, January 29). Belajar Matematika Asyik dan Menyenangkan. Tersedia Online: https://doi.org/10.31227/osf.io/mdgaz/ [29 Januari 2020], 1–4.

Abdur, A. (2016). Buku Guru Matematika. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Abidin, Z., & Tohir, M. (2019). Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi dalam Memecahkan Deret Aritmatika Dua Dimensi Berdasarkan Taksonomi Bloom. Alifmatika: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika, 1(1), 44–60.

As’ari, A. R., Tohir, M., Valentino, E., Imron, Z., & Taufiq, I. (2017). Buku Guru Matematika (Revisi). Jakarta: Pusat Kurikulum Dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Indonesia, K. (2014). Buku Paket Matematika Kelas VIII Kurikulum 2013. Kemdikbud.

Maswar, M. (2019). Strategi Pembelajaran Matematika Menyenangkan Siswa (MMS) Berbasis Metode Permainan Mathemagic, Teka-Teki dan Cerita Matematis. Alifmatika: Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Matematika, 1(1), 28–43.

Nuh, M. (2014). Buku guru matematika SMP/MTs kelas VIII (Kurikulum 2013). Jakarta: Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan.

Penulis, T. (2014). Matematika Buku Guru, Kurikulum 2013, Edisi Revisi 2014. Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, p311-353.

Tohir, Mohammad. (2016a). Menjadikan Para Siswa Aktif Bertanya dalam Kelas Matematika Berdasarkan Kurikulum 2013. Prosiding Seminar Nasional Matematika Dan Pembelajarannya, 249–263.

Tohir, M. (2019). Peningkatan Kompetensi Guru Pembina Olimpiade Matematika Siswa Sekolah Menengah Pertama Kabupaten Madiun. As-Sidanah: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1 (2), 199–226.

Tohir, Mohammad. (2016b). Making Students Actively Ask Questions in Mathematics Classes Based on Curriculum 2013. Proceedings of the National Mathematics Seminar and Learning, 249–263.

Tohir, Mohammad. (2019). Menjadi Guru Idaman Siswa. Paper of Matematohir. Tersedia Online: http://pasca.unej.ac.id/menjadi-guru-idaman-siswa/ [26 Januari 2020], 1–4.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post