R.Izmi Nurbadriah, S.Ag

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Sabarku di Pandemi Covid 19

Akhir tahun 2019...sekitar pukul 17.00..Wib aku baru saja

mulai aktifitasku dari pulang kantor beres- beres dapur utk menyiapkan makan malam...sambil bolak balik dari dapur dan ruang tengah.telinga ini mendengar berita liputan 6 disalah satu stasiun televisi Nasional..bahwa saat ini ada virus yg sedang mewabah di Negeri Cina tepatnya dikota Wuhan virus mematikan itu berasal dari hewan buas yang ditularkan melalui manusia....dalam batinku...ah jauh tak mungkin engkau akan sampai di kampung ku ini beribu-ribu kilometer jaraknya antara Wuhan dan Kepri dalam hati aku berdoa Ya Allah jauhkanlah bala' ini dari negeri kami.. semakin.hari berita ini semakin santer..sudah banyak memakan

korban dan akhirnya mulai diterapkan social distancing ini menjadi diskusi hangat dikeluarga ku..bu ibu tau berapa korban virus Corona hari ini? Ah ibu malas mau dengar berita yg seperti ini kak..berdoa saja virus itu tak sampai ke sini kataku sambelewe...tapi bu...sudahlah nak yg penting jaga diri jaga keluarga insyaallah tak apa kata ku sambil memutus pembicaraan. Hampir setiap hari sulungku selalu mengingat kan aku dan ayahnya agar selalu berhati-hati..bu jaga jarak katanya.dengan santai ku jawab... insyaallah nak semua dengan izin Allah kata ustad.... muslim seperti kita virus itu tak mau dekat Karena 5 kali sehari kita berwudhu dan cuci tangan...

Maret 2020... Social distancing semakin diperkuat...anak2 mulai belajar daring dirumah... Kantor mulai menetap kan WFH.. ketakutan mulai mencekam Qadarullah sampailah virus itu ke kampung kami yg ditularkan kan lewat beberapa orang yang sudah mulai terpapar bahkan ada yang meninggal..duhai Allah apakah sebegitu jauhnya kami dariMu? hingga Kau uji kami dengan musibah ini..sejak itu mulai lah aku mendisiplinkan anak2 yg tadinya ku anggap remeh sudah berganti dengan keyakinan yg kuat..tidak ada yang boleh .. keluar malam..atau pun siang... kalau keluar pun hanya yg perlu saja...hanya anakku yg ke 3 berontak ..tapi seiring waktu dengan tugas yang diberikan guru kepadanya dibantu nasehat Kak Long dan angahnya semakin paham Andakku ini. panggilan sayang ku utk anak bujang ku.walau dengan wajah cemberut kadang sedikit brutal sambil mengganggu adik kecilnya mau jga dia mengerjaka tugas2nya...sejak itu bertambah tugasku menjadi guru bagi mereka... Alhamdulillah 2 anakku sulung dan tengah tidak begitu sulit...tapi yg ke 3 kusmangat...kadang harus marah marah..kadang teriak2 seperti tarzan...ngurut dada... supaya dia mau mengerjakan tugas-tugas nya...tapi hidup tidak sendiri harus ada kerja sama Dengan ahli keluarga yg lain terutama ayah sebagai kepala rumah tangga.serta kakak- kakaknya.. dengan berdiskusi...bicara dari hati ke hati.. Alhamdulillah satu persatu pembelajaran anak dapat kita lewati..1 nikmat terbesar dan terindah dimasa Covid ini bagi ku dan keluarga ku adalah nikmat kebersamaan.. melaksanakan kan ibadah bersama..makan bersama... melakukan aktivitas bersama..ada senyuman dibalik duka..ada hikmah disebalik cobaan...semoga Covid cepat berlalu...agar kehidupan kembali normal...

..

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post