Rizqi Fitriani

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Melukis Senyum di Rawut Wajah Orang Tua ku

Kepada rembulan yang ku tatap kilaunya. Berlarut larut termangu pada lamunan ku. Ribuan pertanyaan yang hilir makin mendesah. Akan melaju kemana kah hidup ku ini.

Ya, aku hanyalah seorang wanita yang sedang menunggu datang nya laki laki untuk menjemputku, keluar dari zona yang dihalangi dengan ilalang besi ini. Meninggalkan seluruh keluh kesah.

Bukan aku tak bahagia, hanya saja sang waktu yang mengharuskanku keluar dari rumah ini. Untuk merajut bakti kepada kamu yang akan berhadap tangan dengan ayahku, hidup dengan satu atap pemikiran, melakukan sesuatu yang tidak bisa aku lakukan, jelas saja aku membutuhkanmu.

Mengajak ku keliling kota lalu memesan kopi, oh percayalah tanpa keluar rumah pun aku mampu membuat nya sendiri.

Mengajak ku berfoto selfie di taman kota, lebih indah lagi ketika jejeran foto 3 x 4 kita bersandar di dalam buku berwarna coklat dan hijau.

Kalau sudah berani mengutarakan cinta kepadaku? Mengapa tak sudutkan itu pada ibu ayah ku? Jangan hanya sekedar mengajakku berkomitmen dengan ranah keseriusan, tapi tidak dengan pembuktian.

Bukan berpacaran yang aku inginkan. Namun melukis senyum di rawut wajah orang tua ku, yang ku dambakan ketika kita bersanding di sebuah tempat yang ku sebut dengan "Plaminan".

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post