Mengapa Memilih Menghujat Jika Bisa Memahami
Kita gemar sekali mengkritik teman sendiri. Katanya satu ikatan, katanya satu persaudaraan. Tapi prasangka buruk dan hujatan tetap diucapkan untuk teman.
Akibatnya orang yang punya pola pikir berbeda dianggap aneh. Yang biasanya punya cara pandang sedikit diluar akal, dianggap sesat. Yang sering terlihat aktif, dibilang cari perhatian. Yang sering bertanya, dibilang sok.
Padahal, sadarkah kita, justru kitalah yang mematikan potensi ini?
Kita lah yang terfokus menjadi sama dan suka sekali berada di zona yang begitu begitu saja. Kita lahyang membuat kepercayaan diri saudara kita sendiri menciut akibat tajamnya kritikan dari lisan kita terhadap sikapnya.
Kenapa?
Kenapa memilih menghujat kalau bisa memahami?
Apakah sulit sekali memahami saudara sendiri lalu menyampaikannya dengan cara yang ahsan?
Betul kawan, kita sudah ada aturan dalam bersikap. Betul sekali bahwa gerak gerik kita harus sesuai dengan arahan.
Tapi, apakah kita akan seperti ini saja, saling hujat dan menjatuhkan, sedangkan ujian yang datang semakin ekstrim dan semakin meluas?
Apakah kita akan terus seperti ini, menjadi pengikut taklid buta lalu mempertahankan ketaklid-an kita itu?
Sebenarnya kita niat bergerak, tidak ? Atau kita hanya ikut ikutan lalu ketika ada masalah yang krusial kita menutup mata dan mengurung diri di zona nyaman?
Tepuk dada, tanya niat, kawan.
karna sejatinya hujatan tidak akan pernah membangun hanya akan menjatuhkan, mari memberikan kritik dengan menyertakan solusi..
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap kali paparannya. Bila bisa memahami, mengapa harus menghujat. Kalimat bijak. Sukses selalu dan barakallahu fiik