Siang itu HP saya berdering ketika berada disekolah. Saudara Laki-laki mengabarkan kalau dia sudah berada di rumah. Dia dan temannya sudah mulai siap-siap untuk memuat alat studio musik keatas mobil pick up. Karena sorenya alat sudah harus terpasang di tempat acara.

Sanggar Seni Saruan Alang namanya. Merupakan sanggar seni yang didirikan oleh kalangan Pemuda-pemudi disuatu daerah Koto Baru Tigo Jorong Baso. Setiap penghujung tahun mereka selalu berinisiatif mengangkat acara. Tujuannya untuk meningkatkan bakat minat, serta ajang silaturrahmi diantara warga sekitar.

Sorenya pada pukul lima lewat alat music sudah siap untuk digunakan. Dan para anggota sanggar senipun melakukan cek sound sebelum tampil. Pada saat itu yang hanya cek sound adalah yang berhubungan dengan musik saja.

Acara dimulai sekitar pukul setengah sembilan. Semua undangan telah hadir, baik itu tokoh masyarakat, walinagari, kepala camat, bahkan babin daerah tersebut serta tokoh lainnya. Warga sekitar juga ikut menyemarakkan kegiatan tersebut. Pada Acara Pembukaan para tamu undangan disambut dengan Tari Pasambahan, dan dilanjutkan dengan penampilan lainnya.

Wali nagari dan Kepala Camat yang baru dilantik memberikan apresiasi sebesar-besarya terhadap panitia. Kembangkan terus bakatnya dan gali lagi potensi yang ada. Ini merupakan momentum agar terus berkarya. Pemuda-pemudi merasa bahagia mendengarnya dan meningkatkan semangat untuk bisa berkreatifitas.

Kami bertiga bertugas untuk mengatur sound. Sembari berbincang-bincang dengan salah satu Pemuda yang bisa dianggap senior disana. Pembicaraanpun mulai dari awal terbentuknya sanggar seni ini sampai tujuan diangkatnya acara tersebut.

Acara selesai sekitar pukul dua belas malam. Kami bertigapun bergegas memberekan alat musik untuk dimuat keatas mobil pick up. Sementara panitia membersihkan tempat berlangsunya acara tersebut. Dan ketika semuanya sudah bersih kami izin pulang kepada mereka semua. Dengan rasa bahagia bercampur letih, mereka juga mengucapkan terimakasih atas dukungannya.

Banyak hal yang dapat saya petik dari perjalanan ke Koto Baru Tigo Jorong Baso. Mulai dari semangat dari pemuda-pemudi. Karena tidak mudah untuk mengangkat sebuah event. Saya pernah mengalaminya ketika waktu kuliah dahulu. Dan banyak potensi-potensi yang dapat dikembangkan jika dilatih dengan disiplin. Serta hal yang lebih penting dari itu semua adalah semakin eratnya tali silaturrahmi sesama warga di sana. Ini juga dapat menjadi pembangkit semangat bagi nagari lain, sehingga semakin bergelora.