RIZQI SURYA RIZA, S. Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

PERMAINAN BOLA TARGET UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR BOLA SISWA KELAS

LAPORAN BEST PRACTICE

PERMAINAN BOLA TARGET UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR BOLA SISWA KELAS VI SDN KAUMAN 02

Oleh:

RIZQI SURYA RIZA S.Pd

SDN KAUMAN 02 KEC. BATANG

KABUPATEN BATANG PROVINSI JAWA TENGAH

TAHUN 2022

BIODATA

1. Nama : Rizqi Surya Riza, S.Pd

2. Tempat, Tanggal Lahir : Batang, 31 Agustus 1992

3. Jenis Kelamin : Laki – laki

4. NIP : -

5. NUPTK : 2163770671130103

6. Jabatan Fungsional : Guru Penjas Orkes

7. Pangkat/ Gol. Rung : -

8. Nama Sekolah : SD Negeri Kauman Kec.Batang Kab Batang

9. Alamat Sekolah : Jln. Ahmad Dahlan No.17

Desa Kauman Kec Batang Kab Batang

10. Nomor Telepon/HP 085725796827

11. Alamat pos-el (e-mail) : [email protected]

12. Pendidikan Terakhir : S1

13. Mapel yang diampu : Pendidikan Jasmani Olahraga Kesehatan

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga dapat diselesaikan laporan best practice dengan judul “PERMAINAN BOLA TARGET UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LEMPAR BOLA SISWA KELAS VI SDN KAUMAN 02”.

Best practice ini disusun guna menunjang kegiatan pembelajaran PJOK di tingkat sekolah dasar.

Akhirnya, penulis berharap semoga hasil laporan best practice yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Batang, 05 November 2022

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................

BIODATA .................................................................................................

KATA PENGANTAR ...............................................................................

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................

A. Latar Belakang .........................................................................

B. Jenis Kegiatan ….....................................................................

C. Manfaat Kegiatan ....................................................................

BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................

A. Definisi..................................................................

B. Kerangka Berfikir…………............................................

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN .................................................

A. Tujuan dan Sasaran ..................................................................

B. Bahan/Materi Kegiatan …………............................................

C. Metode/Cara Melaksanakan Kegiatan .....................................

D. Alat/Instrumen ……………………..........................................

E. Waktu dan Tempat Kegiatan ...................................................

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................

i ii iii iv v vi vi i 1

1

2

3

4

4

4

5

6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentuk pribadi manusia. Sistem pendidikan yang baik diharapkan dapat melahirkan generasi penerus bangsa yang berkualitas dan mampu membawa kemajuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pendidikan meliputi pendidikan formal, nonformal, dan informal yang saling melengkapi. Pada jenjang pendidikan formal terdiri dari pendidikan dasar (SD), pendidikan sekolah menengah pertama (SMP), pendidikan sekolah menengah atas (SMA), dan pendidikan tinggi (Perguruan Tinggi).

Pendidikan jasmani dapat dijadikan sebagai wahana untuk mendidik anak. Suatu bentuk pendidikan yang menumbuhkan, mengembangkan dan membentuk karakter psikis dan jasmani melalui kegiatan jasmani yang telah dipilih. Aspek afektif, kognitif, dan psikomotor siswa merupakan sasaran yangingin dicapai dalam kegiatan pendidikan jasmani.

Hampir seluruh materi penjasorkes di sekolah dasar merupakan materi gerak dasar. Salah satunya adalah gerak dasar lempar tangkap. Dalam pembelajaran gerak dasar lempar tangkap siswa kelas IV sekolah dasar, hasil belajar yang ingin dicapai adalah siswa mampu melakukan gerak dasar lempar tangkap dengan kontrol yang baik, hasil lempar tangkapnya banyak dan tertanamnya nilai karakter gotong royong (kerja sama), mandiri (kerja keras/semangat) dan integritas (mematuhi aturan/sportivitas). Agar hasil belajar gerak dasar lempar tangkap menjadi maksimal, maka harus diketahui faktor yang mempengaruhi dan cara meningkatkan hasil belajarnya.

Penggunaan alat pembelajaran merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Hal ini sesuai dengan pendapat Slameto (2010, Hlm. 54) bahwa faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar salah satunya adalah alat pembelajaran yang digunakan. Agar hasil belajar bisa maksimal, menurut Munadi (2012, Hlm. 190), dalam memilihan alat pembelajaran harus sesuai dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai. Oleh karena itu, dalam pembelajaran gerak dasar lempar tangkap idealnya menggunakan alat pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan gerak dasar lempar tangkap. Selain itu, idealnya alat pembelajaran tersebut dapat digunakan dalam permainan, sesuai karakteristik anak usia sekolah dasar menurut Sumantri dan Nana Sayodih dalam Wardani (2017) yaitu senang bermain, senang bergerak dan senang bekerja dalam kelompok. Alat pembelajaran juga harus aman, baik bagi pengguna maupun lingkungan sekitar. Penggunaan alat pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan hasil belajar gerak dasar lempar tangkap.

Hasil belajar gerak dasar lemparan kelas VI SDN KAUMAN 02 Tahun pelajaran 2022/2023 masih sangat rendah. Hal ini disebabkan sarana dan prasarana pembelajaran yang digunakan di SDN KAUMAN 02 kurang memadai dan perlu adanya modifikasi – modifikasi yang dilakukan oleh pendidik pada umumnya. Selain itu juga alat peraga yang digunakan juga tidak sesuai dengan jumlah siswa yang ada. Saat melakukan lemparan bola kasti, masih banyak siswa yang melakukan lemparan dengan pelan, tidak terarah, tidak terkontrol dengan baik sehingga banyak yang tidak mengenai sasaran. Saat aktivitas pembelajaran dalam bentuk permainan, karakter yang diharapkan dimiliki oleh siswa belum mampu ditunjukan dengan baik. Siswa belum melakukan kerja sama dengan baik, sering melanggar aturan permainan, kurang bersemangat dan antusias dalam pembelajaran. Dari hasil observasi awal, hanya 3 siswa atau sebanyak 14% dari 21 siswa yang memperoleh nilai memenuhi KKM (75).

B. JenisKegiatan

Pembelajaran gerak dasar lempar bola di SDN KAUMAN 02 hanya menggunakan alat pembelajaran seadanya, yaitu bolakasti. Alat pembelajaran tersebut belum dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan siswa melakukan gerak dasar lempar bola dengan kontrol yang baik. Bentuk permainannya juga belum bisa digunakan untuk menanamkan karakter kerja sama, semangat dan sportivitas. Hal tersebut mengakibatkan banyak siswa belum mampu melakukan gerak dasar lempar bola dengan kontrol yang baikdan kurang tertanamnya karakter yang diharapkan pada diri siswa, sehingga hasil belajar gerak dasar lempar bola siswa kelas VI SDN Kauman 02 Tahun Pelajaran 2022/2023 masih sangat rendah.Salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan melakukan inovasi pada alat bentuk pembelajarannya.

Salah satu inovasi pembelajaran yang dapat dilakukan adalah dengan pembelajaran menggunakan permainan bola target.Permainan bola target menggunakan bola tenis dan target atau sasaran yang terbuat dari penutup ember cat dinding. Permainan bola target ada dua, yaitu lempar bola target / sasaran dan lempar bola bertingkat. Permainan bola target diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI SDN Kauman 02 tahun pelajaran 2022/2023. Hal ini disebabkan permainan bola target dapat meningkatkan kemampuan siswa melakukan gerak dasar lempar bola dengan kontrol yang baik, sehingga hasil lempar dapat mengenai sasaran dengan baik. Selain itu, permainan bola target dapat menanamkan karakter gotong royong (kerja sama), mandiri (kerja keras/semangat) dan integritas (mematuhi aturan/sportivitas) kepada siswa.

C. ManfaatKegiatan

Bagi Siswa

a. Siswa dapat meningkatkan kemampuannya dalam melakukan gerak dasar lempar bola dengan kontrol yang baik.

b. Siswa memiliki karakter gotong royong (kerja sama), mandiri (kerja keras/semangat) dan integritas (mematuhi aturan/sportivitas).

c. Hasil belajar gerak dasar lempar tangkap siswa meningkat.

2. Bagi Guru

a. Memecahkan masalah yang dihadapi dalam pembelajaran.

b. Meningkatkan kreatifitas guru dalam menyelenggarakan proses pembelajaran yang inovatif.

c. Meningkatnya kinerja guru dalam menjalankan tugas secara profesional.

3. Bagi Sekolah

a. Kegiatan pembelajaran di sekolah berjalan lancar.

b. Meningkatnya kualitas pembelajaran di sekolah.

c. Memberikan kontribusi peningkatan mutu pendidikan terutama terkait hasil belajar siswa.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Definisi

1. Permainan Kasti

Permainan kasti merupakan salah satu olahraga permainan bola kecil beregu, dan dimainkan di lapangan terbuka. Menurut Eko Suwarso dan Sumarya (2010: 2), permainan kasti merupakan salah satu permainan bola kecil karena dapat menggunakan bola tenis lapangan. Istilah kasti berasal dari bahasa Belanda, yang artinya adalah suatu permainan di lapangan yang menggunakan bola kecil dan pemukul yang terbuat dari kayu (Depdikbud, 1995: 36). Permainan kasti juga merupakan salah satu permainan bola kecil di sekolah dasar yang mengutamakan kegembiraan dan ketangkasan (Rochman, 2004: 1). Permainan ini kemudian berkembang di masyarakat dan digemari oleh anak-anak sekolah dasar karena mudah dilakukan dan dapat dimainkan secara bersama-sama antara laki-laki dan perempuan.

Permainan kasti dilakukan secara beregu, setiap regu terdiri dari 12 pemain. Regu tersebut terdiri dari regu pemukul dan regu penjaga. Regu pemukul adalah regu yang mempunyai kesempatan untuk melakukan pukulan. Regu penjaga adalah regu yang bertugas untuk menjaga pukulan- pukulan bola dari regu pemukul. Permainan ini harus dipimpin oleh seorang wasit dan tiga orang pembantu wasit dan seorang pencatat nilai.

Permainan kasti dimainkan pada lapangan berumput yang rata dan berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 65-70 meter dan lebar 30 meter Lapangan tersebut terdapat tiga tiang, yaitu tiang hinggap pertama, tiang hinggap kedua dan tiang bebas (Depdikbud, 1995: 36). Tiang hinggap pertama dan tiang hinggap kedua berfungsi untuk menolong regu pemukul yang akan lari ke tiang bebas di akhir lapangan. Bentuk lapangan dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 1. Lapangan Kasti (Depdikbud, 1995: 36)

Alat-alat yang biasa digunakan pada permainan kasti, di antaranya adalah bola kasti dan alat pemukul yang terbuat dari kayu. Bola kasti terbuat dari karet yang berisi sabut kelapa atau bahan lainnya yang tidak terlalu keras kenyal, berat bola 70-85 gram, keliling bola 19-21 cm, warna merah atau oranye. Sedangkan panjang kayu pemukul 50-60 cm dengan pegangan 15-20 cm. Tiang hinggap terbuat dari bahan kayu, besi atau bambu tingginya 1,5 m dari tanah (Depdikbud, 1995:38).

Permainan kasti dapat dimulai dengan pemanasan terlebih dahulu untuk mencegah terjadinya cidera. Regu pemukul melakukan pemukulan secara berurutan. Setelah memukul bola dengan sah, seorang regu pemukul harus segera berlari ke tiang pertolongan atau langsung ke tiang bebas. Jika dapat kembali ke ruang bebas dengan selamat akan mendapat nilai satu. Jika dapat memukul bola dengan baik kemudian langsung kembali ke ruang bebas tanpa diselingi pemukul lain, maka mendapat nilai dua.

Regu penjaga bertugas untuk mematikan permainan lawan dengan melempar bola kepada regu pemukul yang sedang berlari menuju tiang pertolongan, tiang bebas atau ruang pertolongan. Bilamana seorang pelari dari regu pemukul terkena lemparan bola dari regu penjaga maka segera terjadi pertukaran tempat, regu penjaga menuju tiang pertolongan, tiang bebas atau ruang bebas dan regu pemukul menjadi regu penjaga.

Regu penjaga dapat mematikan permainan lawan dengan menangkap langsung bola yang dipukul oleh regu pemukul tanpa terkena tanah terlebih dahulu, regu penjaga dapat nilai satu. Jika regu penjaga dapat menangkap lebih dari 3 kali maka akan memperoleh pergantian tempat secara bebas, di samping memperoleh nilai tiga.

Apabila seorang anggota regu pemukul terakhir, setelah pukulan yang ketiga di ruang bebas masih kosong belum ada regu pemukul yang kembali, maka regu penjaga berhak membakar ruang bebas dan terjadilah pergantian tempat.Cara membakar ruang bebas adalah bola dibanting/dihempaskan di tanah di ruang bebas. Bilamana waktu pertandingan sudah habis regu yang banyak mengumpulkan nilai dinyatakan sebagai pemenang.

2. Teknik Dasar Permainan Kasti

Permainan kasti pada umumnya sangat digemari siswa Sekolah dasar karena permainan ini mudah dilakukan siswa baik laki-laki maupun perempuan, bahkan dimainkan secara bersama laki –laki dan perempuanpun bisa.Dalam permainan kasti pemain dibagi menjadi dua regu, salah satu mendapat giliran jaga dan satu regu lagi mendapat giliran untuk memukul. Disediakan beberapa pos (tempat hinggap) yang ditandai dengan tiang dimana pemain serang (yang mendapat giliran pukul) tidak boleh di"gebok" atau dilempar dengan bola. Pemain serang bergiliran memukul bola yang diumpan oleh salah seoarng pemain jaga. Pemain jaga berjaga dilapangan untuk mencoba menangkap pukulan pemain serang. Ketika bola terpukul pemain serang berlari ke pos berikut atau "pulang" ke "rumah" yang dibatasi dengan sebuah garis. Kalau pemain yang sedang lari menuju pos atauserang jadi regu jaga dan sebaliknya. Pemain serang yang berhasil pulang mendapat satu angka. Regu yang mendapat angka terbanyak ketika pertandingan berakhir dinyatakan menang.

Adapun teknik permainan kasti dibagi menjadi dua ketrampilan dasar yang harus dikuasai anak adalah :

a. Teknik Melempar dan Menangkap Bola

1.Teknik melempar bola

Mula-mula berdiri satu kaki di depan kaki yang satu di belakang.Kaki yang di depan lurus sedangkan kaki yang di belakang sedikit di bengkokkan.Salah satu tangan memegang bola dan siku dibengkokkan 90 derajat.Salah satu tangan berada di depan dan yang satu lurus sejajar bahu.Pandangan lurus ke depan.Bola dilemparkan sejajar dari kepala sehingga jalannya bola akan sejajar dengan dada.Setelah bola dilemparkan, tangan mengikuti jalannya boladan kaki yang di belakang melangkah kedepan.

Gambar1. Teknik Melempar Bola

3. Teknik Menangkap

Berdiri tegak, kedua kaki agak dibuka dan lutut sedikit ditekuk.Badan dicondongkan ke depan.Pandangan mata tertuju pada arah datangnya bola.Siku agak dibengkokkan dan kedua tangan berada di depan dada.Kedua telapak tangan serta jari-jarinya agak direnggangkan dengan lemas.Ketika bola datang ke arah kita segera jemput dengan kedua belah tangan (tangkap).Setelah bola berada di tangan/ ditangkap tarik ke arah dada dan pegang erat-erat bola tersebut sehingga tidak terlepas.

Gambar 2. Teknik Menangkap Bola

b. Teknik memukul bola

1. Memukul bola yang dilambungkan sendiri

Berdiri dengan salah satu kaki di depan,dan kaki yang satu di belakang. Satu tangan memegang bola, bola dilambungkan ke atas, pandangan ke arah bola. Tangan yang satu memegang kayu pemukul, lalu diayunkan ke atas, kemudian bola dipukul.

2. Memukul bola yang dilambungkan teman

Berdiri dengan satu kaki di depan dan kaki yang satu di belakang , jarak kaki kiri dan kaki kanan selebar bahu, badan agak dicondongkan ke depan, pandangan mata terarah pada bola yang dilambungkan/dilemparkan teman. Satu tangan memegang kayu pemukul lalu tarik ke samping kanan sampai ke belakang, kemudian tangan yang satu memukul bola ke depan/ ke samping kiri/ kanan.

Gambar 3 Memukul Bola

3. Pembelajaran

a. Hakekat Pembelajaran

Menurut Samsudin (2008:48) Pembelajaran pada hakekatnya adalah suatu proses interaksi antara anak dengan anak, antara anak dengan sumber belajar, dan anak dengan pendidik. Kegiatan pembelajaran ini akan menjadi lebih bermakna bagi anak jika dilakukan dalam lingkungan yang nyaman dan memberikan rasa aman bagi anak. Proses belajar sifatnya individual dan kontektual, artinya proses belajar terjadi dalam diri individu sesuai dengan perkembangannya danlingkungannya.

Dalam konteks pendidikan, guru mengajar supaya peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran sehingga mencapai sesuatu obyektif yang ditentukan (aspek kognetif), juga dapat mempengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta ketrampilan (aspek psikomotor) seorang peserta didik.

Peran guru bukan semata memberikan informasi melainkan juga mengarahkan dan memberi fasilitas belajar (directing and facilitating the learning) agar proses belajar lebih memadai dan mudah diterima oleh siswa. Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan atau nilai yang baru. Proses pembelajaran merupakan seperangkat prinsip-prinsip yang dapat digunakan sebagai pedoman untuk menyusun berbagai kondisi yang dibutuhkan mencapai tujuan pendidikan

Hasil belajar merupakan perubahan-perubahan perilaku akibat interaksi individu dengan lingkungan. Proses perubahan perilaku ini tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi ada yang sengaja direncanakan dan ada pula dengan sendirinya terjadi, karena proses kematangan. Proses yang disengaja direncanakan agar terjadi perubahan perlaku ini disebut dengan proses belajar.

Proses ini merupakan suatu aktivitas psikis dan mental yangberlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan yang relatif konstan dan berbekas.

Hasil belajar mencakup tiga ranah, yaitu : ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Hasil belajar ranah kognitif berorientasi kepada kemampuan berpikir, mencakup kemampuan yang lebih sederhana sampai dengan kemampuan memecahkan suatu masalah. Hasil belajar ranah afektif berhubungan dengan perasaaan, emosi, sistem nilai dan sikap hati yang menunjukkan penerimaan atau penolakkan terhadap sesuatu. Dan untuk hasil belajar ranah psikomotorik berorientasi kepada ketrampilan motorik yang berhubungan dengan anggota tubuh,atau tindakan (action) yang memerlukan koordinasi antara syaraf dan otot. Ketiga hasil belajar dalam perilaku siswa tidak berdiri sendiri atau lepas satu sama lain, tetapi merupakan satu kesatuan. Pengelompokkan ke dalam tiga ranah bertujuan membantu usaha untuk menguraikan secara jelas dan spesifik hasil belajar, yang diharapkan. (Bloom, dkk. Dalam Suprayekti,2003:4-5).

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses dari perkembangan hidup manusia, dengan belajar manusia melakukan perubahan-perubahan dalam hidupnya, aktifitas dan prestasi dalam hidup manusia merupakan hasil dari belajar.

Secara lengkap pengertian belajar dapat dirumuskan sebagai berikut ”Belajar adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.”

Ciri –ciri perubahan belajar ditandai sebagai berikut :

a. Perubahan yang disadari

b. Perubahan yang bersifat kontinyu (berkesinambungan)

c. Perubahan yang bersifat fungsional

d. Perubahan yang bersifat positif

e. Perubahan yang bersifat aktif

f. Perubahan yang bersifat permanen

g. Perubahan yang bertujuan dan terarah

Apabila kita perhatikan dari sifat permainan, dalam permainan kasti ini ada yang berpendapat agak negatif, salah satunya yaitu menjadikan anak demdam terhadap temannya. Ini mungkin saja terjadi bila di sekolah itu guru hanya memberikan permainan kasti tanpa mempertimbangkan aspek pendidikan jasmani, sehingga guru tidak melaksanakan pendidikan jasmani melalui permainankasti.

Yang dimaksud memberikan nuansa pendidikan dalam permainan kasti adalah guru pendidikan jasmani di sekolah memberikan pendidikan melalui kegiatan-kegiatan jasmani yang mengedepankan sikap sportivitas, jujur, kerja sama, dan aspek pendidikan lainnya dalam pembelajaran kasti. Dalam pendidikan jasmani yang dimaksud adalah bahwa guru berusaha bagaimana mengembangkan domain kognitif, afektif, psikomotor pada peserta didik.

b.Alat bantu pembelajaran

Alat bantu merupakan alat-alat yang digunakan oleh pendidik dalam menyampaikan materi pembelajaran. Alat bantu ini lebih sering disebut dengan alat peraga atau media pembelajaran karena fungsinya untuk membantu dan mempraktekan sesuatu dalam proses pembelajaran.

Media pembelajaran adalah sebuah perantara yang digunakan dalam pembelajaran untuk mengoptimalkan pesan yang disampaikan guru, sehingga siswa dapat memahami materi yang diajarkan.” Pemanfaatan media adalah penggunaan media secara sistematik dari sumber-sumber yang ditujukan bagi siswa, proses penggunaan media adalah merupakan proses pengambilan keputusan berdasarkan pada spesifikasi desaininstruksional.( Mukhtar dan Iskandar dalam Waluyo 2011)

Pengertian alat bantu adalah alat yang digunakan untuk menggerahkan indra sebanyak mungkin suatu obyek sehingga mempermudah pemahaman anak.

Alat bantu pembelajaran merupakan bagian dari pembelajaran yang digunakan oleh pendidik untuk menyampaikan materi pembelajaran. Adapun manfaat alat bantu pembelajaran menurut Soekidjo (2003) adalah:

1. Menimbulkan minat sasaran pendidikan

2. Menicapai sasaran yang lebih banyak

3. Membantu mengatasi hambatan

4. Membantu sasaran pendidikan untuk belajar lebih banyak dan cepat

5. Mempermudah menyampaikan bahan pendidikan oleh pendidik

6. Mempermudah penerimaan informasi oleh sasaran pendidikan

b. Modifikasi alat bantu

Minimnya sarana dan prasarana pendidikan jasmani yang dimiliki sekolah, menuntut guru untuk lebih kreatif dalam memberdayakan dan mengoptimalkan penggunaan sarana dan prasarana yang ada. Guru yang kreatif akan mampu menciptakan sesuatu yang baru, atau memodifikasi yang sudah ada tetapi disajikan dengan cara yang lebih menarik, sehingga anak merasa senang mengikuti pembelajaran.

Menurut Samsudin (2008:73) Dengan melakukan modifikasi, guru pendidikan jasmani akan lebih mudah menyampaikan materi pelajaran yang sulit menjadi lebih mudah dan disederhanakan tanpa harus takut kehilangan makna yang sebenarnya.Alat bantu dalam pembelajaran arah lemparan dalam permainan bola kasti yaitu salah satunya dengan permainan Batu Eca (Bola Tutup Ember Cat).

B. Kerangka Berpikir

Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang mampu melibatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Siswa diarahkan untuk menyelesaikan masalah yang sesuai dengan konsep pembelajaran yang sesuai dengan konsep yang dipelajari. Permasalahan yang sering dihadapi dalam pembelajaran pendidikan jasmani khususnya pada model atau cara guru menyampaikan materi pelajaran. Khususnya dalam pembelajaran praktik teknik dasar memukul bola. Siswa kurang mampu menganalisa gerakan yang telah diajarkan oleh guru, sebab guru hanya menyampaikan materi secara verbal, adapun memberikan demonstrasi atau contoh kurang dapat ditangkap oleh siswa secaraoptimal

Upaya dalam meningkatkan pembelajaran dapat menggunakan modifikasi – modifikasi alat atau sarana prasarana pembelajaran. Salah satunya permainan kasti yaitu dengan membelajarkan gerak dasar lemparan dengan permainan Batu Eca (Bola Tutup Botol Cat) digunakan untuk meningkatkan pola gerak dasar lemparan (menyusur tanah / bawah, mendatar dan melambung) dalam permainan kasti.

BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN

B. Tujuan dan Sasaran

Tujuan

Tujuan pelaksanaan pembelajaran menggunakan permainan bola target adalah agar siswa dapat meningkatkan kemampuan melakukan gerak dasar lempar bola dengan kontrol yang baik, hasil lemparannya meningkat dan dalam diri siswa tertanam karakter gotong royong (kerja sama), mandiri (kerja keras/semangat) dan integritas (mematuhi aturan/sportivitas), sehingga hasil belajar siswa meningkat sesuai dengan kompetensi yang diharapkan.

2. Sasaran

Sasaran dar ipembelajaran menggunakan permainan bola target ini adalah siswa kelas VI SDN Kauman 02 TahunPelajaran 2022/2023.

B. Bahan/MateriKegiatan

Pembelajaran yang akan dilakukan adalah gerak dasar lempar bola kecil. Materi kegiatannya yaitu:

Lempar sasaran atau target (BatuEca) Permainan bola target bertingkat

C. Metode/Cara MelaksanakanKegiatan

Pembelajaran gerak dasar lempar tangkap siswa kelas VI di SDN Kauman 02 Tahun Pelajaran 2022/2023 menggunakan permainan bola target. Permainan bola target ada dua, yaitu permainan lempar bola target dan permainan bola target bertingkat.

Pembelajaran gerak dasar lempar bola menggunakan permainan bola target dimulai dengan permainan yang pertama, yaitu lempar bola target. Alat yang digunakan adalah target terbuatdaritutup ember cat. Siswa dibagi menjadi beberapa regu sesuai dengan jumlah target yang ada. Target yang pertama dipasang adalah target berupa tutup ember cat dengan ukuran yang berbeda yaitu besar, sedang dan kecil. Ketinggian target atau sasaran adalah disusun dari tutup ember cat yang paling besar di bawah bertujuan untuk melatih lemparan rendah, tutup ember cat yang berkuran sedang adalah diletakan kurang lebih dengan tinggi 1 mater bertujuan untuk melatih arah lemparan mendatar, kemudian untuk tutup ember cat yang paling kecil diletakan di atas dari tutup ember cat yang lainnya kurang lebih 2 meter bertujuan untuk melatih lemparan lambung atau jarak jauh.Siswa melakukan lemparan sesuai arahan guru baik itu lemparan rendah, mendatar tau lemparan lambung

Setelah selesai melakukan permainan lempar bola target, kegiatan selanjutnya adalah melakukan permainan bola target bertingkat. Alat yang dibutuhkan untuk permainan bola target bertingkat adalah 2 buah target bertingkat dan 1 buah bola tenis. Siswa kembali dibagi menjadi beberapa regu, dipisah antara laki-laki dan perempuan. Jumlah siswa setiap regu disesuaikan dengan ukuran lapangan. Agar permainan berjalan lancar dan seimbang, siswa yang sudah cukup baik kemampuan lempar tangkapnya dibagi tiap regu. Regu perempuan bertanding dengan regu perempuan dan regu laki-laki bertanding dengan regu laki-laki. Jika masing-masing regu laki-laki dan perempuan lebih dari dua, pertandingan bisa dilakukan dengan menggunakan sistem gugur maupun setengah kompetisi, tergantung dari waktu yang tersedia. Waktu pertandingan disesuaikan dengan jam pelajaran.

Pada saat melakukan permainan bola target, guru melakukan penilaian aktivitas siswa menggunakan lembar observasi. Sedangkan penilaian unjuk gerak dasar lempar bola dan hasil lempar bola dilakukan pada waktu tersendiri setelah kegiatan pembelajaran selesai.

D. Alat/Instrumen

Alat yang dibutuhkan dalam pembelajaranpermainan bola targetadadua, yaitu:

a. Bola tenis: bola yang digunankanolahragatenis.

b. Target: terbuat dari tutup ember cat sebagaisasarandenganberbagaiukuranbesar, sedangdankecil yang dipasangpadatiangpenyangga

2. Instrumen Pengumpulan Data

Data dalampembelajarninidikumpulkanmelaluitesdanobservasi.

a. Tes: digunakan untuk mendapatkan data tentang hasilgerak dasar lempar bola yang dilakukan siswa.

b. Observasi: digunakan sebagai teknik untuk mengumpulkan data kebenaransiswamelakukanrangkaiangerakdasarlemparbola dan aktivitas siswa.

Tabel 2.1. Jenis Data, Sumber Data, Teknik Pengumpulan Data, Instrumen

No

Jenis Data

Sumber Data

Teknik Pengumpulan

Instrumen

1

Hasil lempar bola

Siswa

Tes praktik

Tes keterampilan lempar bola

2

Kebenaran melakukan rangkaian gerakan lempar bola

Siswa

Praktek dan unjuk kerja

Melalui lembar observasi

3

Aktivitas selama kegiatan pembelajaran

Siswa

Observasi

Melalui lembar observasi

3. Analisis Data

Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif dengan teknik persentase.

a. Hasil lempar bola: dengan menganalisis hasil lemparan bola, kemudian dikategorikan dalam klasifikasi skor yang sudah ditentukan.

b. Kebenaran melakukan rangkaian gerakan lempar bola: dengan menganalisis rangkaian gerak lempar bola, kemudian dikategorikan dalam klasifikasi skor yang telah ditentukan.

c. Aktivitassiswa dengan menganalisis aktivitas siswa selama pembelajaran, kemudian dikategorikan dalam klasifikasi skor yang telahditentukan.

E. Waktu dan Tempat Kegiatan

Kegiatan pembelajaran ini dilaksanakan di SDN Kauman 02 Kec. Batang Kab.Batang kelas VI semester 1 tahun pelajaran 2022/2023 DAFTAR PUSTAKA

Munadi, Y. (2012). Media pembelajaran (sebuah pendekatan baru). Jakarta: Gaung Persada Press.

Slameto. (2010). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Wardani, P.D. (2012). Implementasi pendidikan anak usia sekolah dasar.

Diperoleh dari http://pulungdwiwardani.wordpress.com/2012/01/11/makalah- prkembangan-peserta-didik/ diakses pada 11 Januari 2018.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post