AFEKSI
AFEKSI
Oleh: Ruby
***
Terik mentari
Tak dihiraukan
Menyentuh kulit
Kasap dan kusam
***
Meski dahaga menyiksa
Perempuan papa
Tak jemu melipat duka
***
Di tepian penyeberangan
Paras pucat merunduk
Menanti belas kasih
Pejalan yang berlalu-lalang
***
Tanpa keluh
Ditingkap besek bambu
Bekas hantaran semalam
Keping-keping uang
Tak kunjung didapatkan
***
Di pelupuk mata
Lelaki kecil pujaan hati
Terus membayang
Perutnya lapar
***
Lantas di tipis bibirnya
Mengalir rapal mantera
Nestapa berangsur sirna
***
#Bengkelkata
Bilik Senyap, 28-02-2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen puisinya, Bunda. Salam literasi
Keren menewen puisinya mbak. Permainan kata yang indah memesona. Sukses selalu
Keren sekali bunda...saya sudah follow balik ya bunda...