Robingah, S.Pd.SD

Lahir di Banjarnegara, 21 Januari 1970. Bekerja sebagai guru sejak 1998 dan sekarang menjadi Kepala Sekolah di SDN Sukomangli Kec.Patean, Kab. Kendal, Jaw...

Selengkapnya
Navigasi Web
Bermain Gamelan Lestarikan Seni Tradisional
Anak-anak tampak senang dan bersemangat ketika menabuh gamelan untuk persiapan menghadapi lomba lelagon dolanan.

Bermain Gamelan Lestarikan Seni Tradisional

*Bermain Gamelan Lestarikan Seni Tradisional*

Tantangan hari ke-28

#TantanganGurusiana

Gamelan merupakan seperangkat alat musik tradisional yang ada di daerah Jawa, Sunda, dan Bali. Keberadaaannya sebagai warisan budaya bangsa perlu dilestarikan. Diantara kita tentu ada yang suka mendengarkan dan menikmati indahnya alunan musik yang terbuat dari bahan logam dan kayu tersebut. Tak hanya mendengarkan dan menikmati saja, bahkan ada juga yang suka memainkannya. Meski jenisnya bermacam-macam, namun ketika musik gamelan dimainkan sesuai dengan teknik yang benar maka akan menghasilkan sajian musik yang menawan.

*Memainkan Gamelan*

Gamelan dimainkan dengan cara dipukul. Ada yang menggunakan alat pemukul tetapi ada juga yang langsung tanpa bantuan alat pemukul. Seperangkat gamelan terdiri atas saron, slenthem, gender, bonang, kethuk, kenong, gambang, suling, gong, siter, rebab, dan kendang. Memainkan kendang cukup menggunakan tangan. Iramanya yang khas, seolah membuat gamelan jenis ini menjadi bumbu penyedap sajian. Memainkan gamelan biasanya dengan cara duduk bersila dengan kedua tangan saling bekerja sama. Jika tangan kanan memukul gamelan maka tangan kiri menjadi pengendalinya agar menghasilkan suara yang lebih indah.

Biasanya gamelan dimainkan untuk mengiringi suatu pertunjukkan wayang, kethoprak, tarian atau tembang dolanan. Orang yang memainkan gamelan disebut niyaga. Ketika gamelan dimainkan, akan terasa lebih lengkap jika diikuti lantunan merdu suara seorang sinden. Sinden adalah seorang perempuan yang menyanyikan lagu/tembang yang diiringi gamelan. Banyak macam lagu yang dapat dinyanyikan dengan iringan gamelan. Lelagon/tembang dolanan sangat tepat untuk dinyanyikan dengan iringan musik gamelan dan bisa dinyanyikan oleh orang dewasa atau anak-anak. Lelagon dolanan berisi syair-syair yang menyenangkan dan menghibur. Ada juga syair yang berguna sebagai nasihat bagi anak-anak.

Lagu dolanan atau yang lebih kental disebut dengan lelagon dolanan di kalangan masyarakat Jawa Tengah begitu mengasyikan ketika dinyanyikan dengan iringan musik gamelan. Apalagi ketika menyanyikannya, anak-anak sambil berjoged (menari). Memainkan gamelan untuk mengiringi lelagon dolanan dapat dilakukan oleh anak-anak sebagai penabuhnya.

Jika sebuah sekolah memiliki seperangkat gamelan, maka waktu luang anak-anak bisa digunakan untuk bermain gamelan. Ada dua jenis laras atau susunan nada ketika gamelan dimainkan yaitu laras slendro dan laras pelog. Laras slendro terdiri atas nada 1, 2, 3, 5, 6 yang dibaca ji, ro, lu, ma (mo), nem sedangkan laras pelog terdiri atas nada 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 yang dibaca ji, ro, lu, ma (mo), nem, dan pi.

*Lestarikan Seni Tradisional*

Salah satu subunsur nasionalis dalam pengembangan karakter bangsa adalah melestarikan budaya bangsa. Contoh budaya bangsa yang berakar dari budaya daerah salah satu diantaranya adalah musik tradisional gamelan. Musik yang telah terkenal hingga ke manca negara ini perlu dilestarikan agar tidak punah ditelan zaman.

Mulai anak-anak, musik gamelan perlu diperkenalkan. Melalui kegiatan ekstrakurikuler, musik gamelan dapat dijadikan sebagai kegiatan yang menyenangkan. Di samping untuk menyalurkan minat dan bakat kesenian, adanya kegiatan ekstrakurikuler gamelan juga dapat dijadikan sebagai sarana pembiasaan untuk mencintai dan melestarikan budaya bangsa.

Sekolah sebagai lembaga yang berfungsi untuk mendidik dan mengajar anak-anak juga berfungsi sebagai tempat mentansformasikan budaya bangsa. Guru dapat berperan sebagai transformator tersebut. Melalui gamelan, anak-anak dapat belajar tentang nilai-nilai budaya bangsa.

Tak hanya guru yang dapat mentransformasikan nilai-nilai budaya melalui musik gamelan. Namun, pihak sekolah juga dapat melibatkan orang lain yang memiliki kemampuan menabuh gamelan untuk melatih anak-anak dalam kegiatan ekstrakurikuler. Hasil kegiatan ekstrakurikuler dapat dipentaskan atau diikutkan dalam lomba. Hal ini dapat untuk memacu semangat anak-anak dalam bermain gamelan.

Musik gamelan perlu dilestarikan karena di dalamnya mengandung berbagai nilai seni dan budaya yang mampu membedakannya dengan budaya lain. Selain nilai keindahan, bermain gamelan tidak lepas pula dari nilai kehalusan, kekompakan, kesabaran, dan semangat. Nilai-nilai tersebut sangat dibutuhkan oleh generasi penerus bangsa sebagai identitas diri yang perlu dijaga dan dilestarikan. Adanya pentas dan lomba karawitan, tari Jawa, dan lelagon dolanan merupakan salah satu upaya melestarikan musik gamelan. Musik gamelan adalah milik bangsa Indonesia. Oleh karena itu, sudah sepantasnya anak-anak sebagai generasi penerus bangsa mengenal dan mampu melestarikannya sebagai salah satu bukti rasa cinta tanah air dan bangsa sendiri.

Kendal, 15-02-2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post