PELUH PAK TANI
PELUH PAK TANI
Oleh: Ruby
***
dini menepi
fajar bersiap diri
membuka hari
***
lelaki berkulit tanah
bergegas menuju pematang
cangkul dipanggul
gemburkan pesemaian
tempat taburan punca keniscayaan
***
perut anak istri
sanak saudara
para tetangga
hingga pejabat negara
tak ingin didengarnya
bernyanyi-nyanyi
***
peluh di sekujur badan
dibiarkan mengucur deras
tenggelamkan angan
***
usai bibit-bibit tertanam
harapnya dalam diam
segala sayur mayur
di lahan dekat huma
tumbuh subur tanpa hama
***
melintas di langit kepala
sulur-sulur menusuk mata
hingga membuntang
swasembada
#ruangkata
Bilik Senyap, 21-03-2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar