Roby Cahyadi

MEMBANGUN KARAKTER ANAK DENGAN KESIBUKAN Abu Hurairah ra. berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Di antara tanda sempurnanya Islam seseorang adalah meningga...

Selengkapnya
Navigasi Web
Tinta Pendidikan Indonesia Tempo Dulu

"POTRET PENDIDIKAN TAHUN 80-an"

Berkaca dimasa era pendidikan tahun 80-an. Pendidikan dimasa tersebut murid di cekoki buku-buku tebal sejarah 30 tahun Indonesia merdeka, selain itu juga murid-murid ditugaskan menghafal 37 pasal UUD 45. Bertahun-tahun selama menimba ilmu di sekolah tak hentinya murid-murid dicekoki pelajaran Penebal Nasionalisme. Pelajaran bagaimana mencintai Bangsa ini dan bagaimana menjaga Kedaulatannya dari berbagai ancaman, terutamanya KOMUNIS.

Doktrin-doktrin Junjung Pancasila dan ANTI KOMUNIS menjadi kurikulum yang masuk di dalam pelajaran PSPB (Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa) dan PMP (Pendidikan Moral Pancasila).

12 tahun menimba ilmu di sekolah lagi dan lagi otak murid diasup, mental semakin diperkokoh dengan pelajaran yang sama. Layaknya robot yang hanya tahu PANCASILA itu Harus Dijaga, Paham Komunis itu Berbahaya dan tidak boleh diberi ruang dalam NKRI. Tidak cukup di bangku sekolah, di layar kacapun doktrin-doktrin yang sama hampir tidak pernah absen. Lagu Garuda Pancasila beserta gambar dan penjelasan kelima silanya jadi menu wajib pembuka Siaran, pun saat akhir siaran lagu-lagu penggelora Patriotisme tayang bergantian.

Rasanya waktu itu sangat jarang anak usia sekolah Tidak Hafal Pancasila, Teks Proklamasi, UUD'45, Sumpah Pemuda dan Lagu-lagu Nasional.

Ketika TV Swasta mulai tumbuh tergantikan tayangan-tayangan wajib berisi doktrin-doktrin tentang Ideologi Negara dan Patriotisme terlelap bersama waktu.

Miris, sedih, kecewa, marah melihat generasi bangsa saat ini. Penurunan Jiwa Patriotisme pada Kalangan Generasi Penerus Bangsa era ini sangatlah mengkhawatirkan. Tawuran, pemerasan, perusakan fasilitas umum, dan lain sebagainya sudah biasa kita lihat liputannya di media elektronik dan surat kabar.

Banyak faktor yang mempengaruhi penurunan jiwa patriotisme pada kalangan generasi penerus bangsa Indonesia, diantaranya pengaruh globalisasi dan informasi, serta kurangnya pendidikan fisik terutama di bidang kesejarahan. Hal ini seakan menjadi ancaman serius bagi generasi muda dalam memaknai dan menggelorakan semangat kemerdekaan di dalam jiwa mereka.

Kurangnya patriotisme dan hilangnya spirit kemerdekaan di kalangan generasi penerus bangsa saat ini ternyata membawa dampak atau pengaruh yang cukup besar terhadap keutuhan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) saat ini.

Bangsa yang berdaulat menjunjung kehormatan, Bangsa yang beradab, Bangsa yang bermoral, Bangsa yang menghargai jasa perjuangan para pahlawan, dapat terlihat dari generasinya. Maju mundurnya bangsa ini berada ditangan para generasi mudanya.

Bekal pengetahuan dan pendidikan yang Bapak/Ibu guru selipkan ke Jiwa anak bangsa di era 80-an sekarang punya arti dan harga yang tidak Terukur, menjadi tameng jiwa patriotisme untuk menjaga kedaulatan Ibu Pertiwi dengan penuh kebanggaan mencintai Tanah Air Indonesia.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post