Bagi Masyarakat perkotaan yang memiliki hoby bertanam biasanya terkendala dengan ketersediaan lahan, karena lahan terbatas yang dimiliki lebih diutamakan untuk mendirikan bangunan. Bahkan saking terbatasnya lahan, kebanyakan orang membangun dan mengembangkan rumahnya ke atas (bertingkat). Namun tidak demikian dengan orang yang memiliki kreativitas tinggi. Belajar dari pengalaman orang yang telah berhasil memanfaatkan sisa lahan di luar pagar, penulis mencoba mengadopsi kreativitas mereka untuk menanam anggur.

Berawal dari hasil stek tanaman anggur yang dilakukan oleh salah seorang caraka di sekolah. Dia mengembangkan tanaman anggur yang ada di sekolah dengan cara stek dan menempel, shingga menghasilkan beberapa tanaman baru. Dari situlah penulis mencoba menanam di lahan terbatas di depan rumah (di luar pagar) yang merupakan fasilitas untuk dari developer untuk penghijauan.

Saat tanaman mulai merambat, penulis mulai berpikir, bagaimana cara membuat penyangganya. Kebetulan, di sebelah rumah ada tanah kosong yang sering dijadikan tempat untuk membuang sisa-sisa bangunan seperti puing dan sebagainya. Dari sekian bahan bekas bangunan yang dibuang adalah baja ringan. Dari bahan bekas bangunan tersebut dan tambahan material sedikit yang kami beli, akhirnya terbetuklah penyangga yang nantinya mampu menopang tumbuh dan berkembangnya tanaman anggur.

Semoga berhasil

Rangka baja ringan kami gunakan untuk penopang

Tanaman anggur yang mulai merambat