Rochadi Arif Purnawan

Lahir di Banyumas, 1965. Setamat SMA, melanjutkan kuliah di IKIP Jakarta. Pendidikan S2 di selesaikan di Universitas Indonesia, program studi Ilmu Biologi Medis...

Selengkapnya
Navigasi Web
Hanya Mengeluarkan Rp 21.000, Untuk Makan Sehari

Hanya Mengeluarkan Rp 21.000, Untuk Makan Sehari

Wanita asal Jepang, Saki Tamogami, berhasil membeli tiga rumah pada usia 34 tahun. Ia rela berhemat dengan membatasi uang makan. Saki Tamogami hanya mengeluarkan 200 yen atau Rp 21 ribu sehari untuk makan.

Mengutip dari detikProperti, Kamis (29/8/2024), South China Morning Post melaporkan wanita bernama Saki Tamogami itu hidup dengan gaya hidup frugal sejak usia 19 tahun. Ia bercita-cita memiliki tiga rumah saat menginjak 34 tahun.

Tamogami yang merupakan agen properti menggunakan gajinya dengan sangat hati-hati. ia memasak semua makanannya di rumah agar hemat. Menu makanannya juga cukup sederhana, yakni roti panggang, udon, dan lobak diskon, sehingga sekali makan hanya menghabiskan 50 yen atau sekitar Rp 5.000.

Ia terkadang menambahkan variasi, seperti selai pada roti atau sepotong salmon dengan nasi. Namun, ia jarang menghabiskan lebih dari 200 yen sehari untuk makanan. Tamogami biasa makan langsung dari panci. Ia sengaja tidak membeli mangkuk agar bisa menghemat lebih banyak uang. Ia menjalankan moto 'jangan pernah membeli apa pun tanpa diskon'. Selain itu, ia sudah tidak belanja pakaian dan furniture. Ia mengandalkan pakaian bekas kerabatnya dan furniture bekas.

Berkat gaya hidup frugal ini, Tamogami dapat menabung untuk membeli rumah pertamanya di usia 27 tahun. Ia membeli rumah seharga 10 juta yen atau sekitar Rp 1.064.000.000 di Saitama, di wilayah Kanto, bagian Utara Tokyo. Kemudian, ia menyewakan properti ini untuk mendapat penghasilan tambahan. Penghasilan tersebut digunakan Tamogami untuk membayar Kredit Pemilikan Rumah (KPR) memungkinkannya membeli rumah kedua seharga 18 juta yen atau sekitar Rp 1,915 miliar di usia 29 tahun.

Pada tahun 2019, ia akhirnya mencapai cita-citanya mempunyai tiga rumah pada usia 34 tahun. Rumah tersebut senilai 37 juta yen atau setara Rp 3,93 miliar. Motivasinya untuk menjalani gaya hidup frugal berawal dari keinginannya menyelamatkan kucing-kucing liar. Ia pun membuka kafe kucing yang disebut Cafe Yuunagi di lantai dasar rumah ketiganya.

Kafe kucing ini menawarkan tempat berteduh dan dukungan bagi banyak kucing liar. Banyak pecinta kucing berdatangan, sehingga Tamogami bisa memperolah penghasilan tambahan untuk merawat lebih banyak kucing. Meski sudah bebas secara finansial, Tamogami terus hidup sederhana dan berencana menggunakan pendapatan sewa dan gajinya untuk membeli lebih banyak properti.

Cara hidup Saki Tamogami, mengingatkan penulis tentang filosofi kaktus yang dapat dijadikan pelajaran hidup. Walaupun di tempat gurun yang tandus, namun kaktus mampu bertahan hidup, karena memiliki karakter sebagai berikut.

1. Akar yang menjalar.

Akar yang menjalar memungkinkan kaktus dapat menyerap air permukaan sebanyak-banyaknya ketika hujan turun. Selain itu, kaktus juga memiliki akar yang menhunjam ke bawah, untuk mencari sumber air dari dalam tanah. Hal ini menggambarkan perjuangan seseorang yang luar biasa untuk mencari sumber penghidupan.

2. Batang yang berongga

Struktur batang kaktus yang berongga seperti spon, sangat penting untuk menampung dan menyimpan air dalam jumlah banyak, sebagai persediaan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Selain itu, batang Kaktus juga tertutup lapisa lilin (kutikula) untuk mencegah penguapan. Ini adalah gambaran seseorang yang pandai menyimpan (menabung) hasil usahanya dan tidak boros.

3. Daun termodifikasi menjadi Duri.

Kita tahu, bahwa selain sebagai tempat fotosintesis, daun juga berffungsi untuk penguapan (transpirasi). Dengan modifikasi daun Kaktus menjadi duri, secara otomatis proses penguapan dapat diminimalisir. Hal ini menggambarkan seseorang yang mampu berhemat.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren Bun artikelnya

04 Feb
Balas

tks bu

07 Feb

Mantap ulasannya.

03 Feb
Balas

tks bu

07 Feb

Tulisannya keren dan inspiratif, Salam Literasi.

04 Feb
Balas

tks pak

07 Feb



search

New Post