Rochadi Arif Purnawan

Lahir di Banyumas, 1965. Setamat SMA, melanjutkan kuliah di IKIP Jakarta. Pendidikan S2 di selesaikan di Universitas Indonesia, program studi Ilmu Biologi Medis...

Selengkapnya
Navigasi Web
Introspeksi

Introspeksi

Alkisah seorang petani miskin, memiliki pekerjaan menyadap nira kelapa sebagai bahan membuat gula merah. Selanjutnya gula merah hasil produksi, dia tukarkan dengan beras untuk kebutuhan makan keluarganya. Dari 1 kg gula merah yang diproduksinya, si petani mendapatkan 1 kg beras dan keperluan bumbu dapur.

 

Setelah sekian lama dan secara rutin proses transaksi itu berlangsung, si pemilik toko mulai curiga dengan berat timbangan gula dari si petani tersebut. Kemudian si pemilik toko menimbang gula tersebut, dan ternyata beratnya hanya 900 gram.

 

Mengetahui hal tersebut, si pemilik toko geram karena merasa ditipu oleh si petani miskin itu. Maka, kemudian si pemilik toko mengembalikan gula tersebut ke rumah petani miskin, sambil meluapkan amarah yang dia pendam sejak dari rumah.

 

“Hai, ternyata selama ini kamu telah menipu saya ya?” katanya, menghardik si petani.

 

“Menipu bagaimana Tuan?” ujar si petani, tak paham.

 

“Gula merah yang kamu bilang beratnya 1 kg, ternyata hanya 900 gram. Jadi selama ini saya sudah banyak mengalami kerugian dari membeli gula kamu.” Sambung pemilik toko.

 

“Maaf Tuan, saya tidak pernah mempunyai niat untuk menipu. Saya orang miskin, tidak punya timbangan. Maka sebagai pembanding berat gula yang saya jual, saya menggunakan ukuran beras 1 kg dari toko Tuan. Jadi kalau berat gula saya hanya 900 gram, berarti berat beras yang tuan berikan ke saya juga hanya 900 gram, bukan 1 kg.” Jawab si petani.

 

Mendengar jawaban dar si petani miskin itu, pemilik toko pun terdian menahan malu.

 

 

 

Pesan moral:

 

Hendaknya introspeksi, atau koreksi terhadap diri sendiri sebelum menyalahkan orang lain. Dengan introspeksi, seseorang melakukan refleksi mendalam terhadap perbuatan, sikap, kelemahan, kesalahan, dan aspek lain dari dirinya. Introspeksi harus melibatkan kesadaran diri yang tinggi dan kemampuan untuk melihat diri sendiri secara objektif, serta wawas diri yang mendalam, untuk membantu mengungkap pola-pola pikiran dan perilaku yang tidak disadari sebelumnya.

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap Pak. Pelajaran yang sangat berharga untuk kita semua. Sukses selalu

07 Jan
Balas

Tks pak Burhani

09 Jan

Btl bgt, p Rochadi. Konon di negeri kono kae banyak gr muda pinter tp tak punya kecakapan sosial.

08 Jan
Balas

Iya Bu

09 Jan

Kena, deh.... Hehe...

07 Jan
Balas

hehe iya Bu

09 Jan

Instrospeksi diri harus selalu dilakukan agar tidak mudah menyalahkan orang lain. Salam sehat dan sukses.

06 Jan
Balas

Betul Bu

09 Jan

Kisah yang penuh makna.

08 Jan
Balas

betul Bu

09 Jan

Tulisannya keren dan inspiratif, Salam Literasi.

10 Jan
Balas

tks pak

10 Jan



search

New Post