Merah Putih Harga Mati
Setiap menjelang perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia, merupakan momen yang dimanfaatkan oleh sejumlah pedagang bendera musiman di sejumlah kota. Mereka menjual bendera merah-putih di pinggir jalan atau berkeliling dengan gerobak, lengkap dengan tiang bambu yang sudah dicat.
Selain bendera merah-putih mereka juga menjual umbul-umbul dan asesoris lainnya. Sebagai orang yang baru pindah rumah, Paijo merasa diuntungkan dengan kehadiran mereka. Pasalnya, dia tidak perlu pergi jauh-jauh untuk membeli bendera merah-putih yang akan dipasang di depan rumahnya.
Namun setelah dia menanyakan harganya, Paijo cukup kaget karena si pedagang menawarkan dengan harga hampir 3 kali lipat dari hari-hari biasa. Dan repotnya lagi, harga itu tidak bisa ditawar lagi. Maka dalam hati Paijo berkata, “Wah, Merah Putih Harga Mati”
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kagum dengan tulisan ini pak Rochadi. Semangat terus untuk berkarya dan pantang mundur.
tks pak
Hahaha betul pak tak boleh ditawar harga benderanya karena pejuang kita membela negara dengan nyawa tidak cukup dengan harga bendera. salam sukses pak
betul pak
Ha ha ha... hebat pedagangnya...
hehe...