Mitos suara pencabut nyawa
#tantangangurusiana-174
Mungkin anda pernah mendengar nama Burung Kedasih atau yang biasa disebut Emprit Gantil. Di beberapa daerah di Indonesia burung ini disebut dengan cirit uncuing. Oleh masyarakat Jawa kerap dijuluki sebagai burung pencabut nyawa, karen sering dikaitkan dengan cerita mitos menyeramkan. Banyak orang yang percaya bahwa burung Kedasih kerap menandakan datangnya kematian seseorang. Burung Kedasih yang memiliki nama latin Cuculus Merulinus ini memiliki suara yang menakutkan dengan nada monoton yang khas. Kabarnya, suara dari burung ini pertanda akan datangnya kematian, datangnya malapetaka, atau mengabarkan akan adanya orang yang sakit.
Dalam kehidupan nyata, burung kedasih rupanya memiliki warna bulu yang cukup cantik. Burung dengan nama latin Cuculus merulinus ini di mancanegara dikenal sebagai paintive cuckoo, dan memiliki hubungan kekerabatan dengan european cuckoo (Cuculus canorus).
Tak seperti burung lainya yang hidup secara berkoloni, burung Kedasih akan hidup menyendiri. Bila datang masa perkawinan, burung betina akan bernyanyi dengan suara khas. Suara inilah yang kerap ditakuti masyarakat karena sering dikaitkan dengan tanda kematian. Padahal nyanyian tersebut berguna untuk menarik perhatian sang jantan.
Ada fakta menarik yang membuat burung ini juga terlihat kejam. Salah satunya cara burung ini berkembang biak, burung in tidak pernah membuat sarang. Induk jantan dan betina tidak pernah mau membuat sarang untuk bertelur apalagi mengerami telur-telurnya. Induk betina justru menitipkan telur di dalam sarang milik burung-burung lain yang berukuran lebih kecil. Biasanya, burung kedasih hanya memproduksi 2 telur setiap musim kawin. Pengeraman pun dilakukan oleh induk betina yang sarangnya dititipi telur burung Kedasih ini. Yang lebih menyebalkan lagi, burung kedasih ini juga kerap membuang telur asli yang dihasilkan burung yang dititipi.
Dalam beberapa penelitian yang dikutip dari berbagai sumber juga diketahui, ada kalanya burung kedasih tidak membuang telur asli di sarang yang ia titipi. Namun kemudian, anak-anak burung kedasih inilah yang merusaknya kelak ketika mereka menetas.
Kelicikan burung Kedasih tak cukup sampai di sini. Ketika telur kedasih menetas, induk burung yang dititipi juga diperbudak anakan burung kedasih ini untuk terus memberi makan dirinya hingga tubuhnya lebih besar dari induk yang mengeraminya tadi. Karena berbagai perilaku buruknya itu lah, burung kedasih kerap dijuluki sebagai burung parasit. (Trubus)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren infonya
Tks bu, salam litersai
Keren salam Literasi ada burung kedasih ya,!
Tks bu, salam litersai
Karena berbagai perilaku buruknya itu lah, burung kedasih kerap dijuluki sebagai burung parasit.. Terima kasih, ulasannya komplit Pak
Tks bu, salam litersai
Wah ternyata ada juga burung yang berlaku seperti bos yang semena-mena... Keren pak Arif... Sangat menarik dan menambah wawasan kita semua... Sukses selalu buat Bapak.. Salam santun
Tks bu, salam litersai
Waduh jadi tahu, ternyata ada ya burung yg licik seperti si Kedasih ini. Mantap ulasannya Pak. Salam Literasi
Tks bu, salam litersai
Terima kasih ulasan nya pa, ilmu baru ttg burung yg suaranya ditakuti sbg pertanda... Salam sukses
Tks bu, salam litersai
Saya baru tahu... Trimakasih Pak...
Sangat informatif pak ..keren
Tks bu, salam litersai
Keren ulasannya pak.Informatif... salam sukses selalu
Tks bu, salam litersai
Jadi Tambah ilmu tentang burung kedasih pak, keren ulasannya Pak
Tks bu, salam litersai
Keren Pak. Artikelnya bagus.
Tks bu, salam litersai
Burung horor pak.
Hebat nan luar biasa pak ulasannya..di tempat saya juga ada..malam hari berbunyi begitu menyeramkan rasanya. Sukses selslu pak telah berbagi
Tks pak, salam litersai
ulasan menarik jadi tau burung kedasih...salam literasi bapak
Tks bu, salam litersai
Negeri ini butuh literasi yang mencerahkan..selamat sukses dan sehat selalu sahabat..
Tks pak...
Tks pak...
Tks pak...