#pentigraf

#tantangangurusiana-98

Paijo memiliki keyakinan bahwa rejeki, jodoh dan mati adalah takdir yang sudah ditentukan oleh sang Khalik untuk umatnya. Seberat apapun tantangannya kalau sudah rejeki, taka ada yang bisa menghalanginya. Dia mempunyai prinsip hidup yang kuat yaitu, “Takkan lari gunung dikejar”. Sejauh dan setinggi apapun pasti bisa dijangkau.

Untuk bisa mempersunting Ratminah si kembang desa, Paijo pun harus bersaing dengan beberapa pemuda kampung. Tapi berkat pengalaman pergaulannya di kota, Paijo memang ahli dalam hal lobi-melobi. Sehingga dengan mudah Paijo berhasil menaklukkan Ratminah dan orang tuanya. Lamaran pun diterima sampai pada penentuan tanggal pernikahan

Pernikahan dilangsungkan sesuai adat kampung, sehingga cukup menguras tenaga karena banyaknya saudara dan tamu yang hadir sampai tengah malam. Karen kecapaian Paijo sengaja menunda rencana merambah hutan di malam pertama. Prinsip “Takkan lari gunung dikejar” tetap dia pegang. Namun alangkah terkejutnya, ketika terbangun dia melihat bercak darah di atas sprei. Padahal waktu mau tidur, dia melihat sprei dalam keadaan bersih. Prinsip “Takkan lari gunung dikejar” menyelamatkannya dari jebakan Batman.