Saat mereka bahagia menerima upah dari pengabdiannya, maka saat itu ku bahagia telah menyampaikan titipan Illahi. Saat mereka bahagia mendapat THR, ku bahagia telah berbagi. Saat mereka merasa lelah, ku merasa bertanggung jawab.

Meski tak selalu mendatangkan keuntungan secara materi, namun berwiraswasta adalah cara pengamalan islam menjadi khalifah, pengamalan hadis "lebih baik tangan di atas daripada tangan di bawah".

Siapa bilang berwiraswasta tidak ada yang menjamin pendapatan kita secara berkala. Siapa bilang tidak ada yang menjamin kesehatan kita.

Mereka yang suka membaca dan meyakini Al-Qur'an pasti meyakini bahwa Allah menjamin rezeki manusia sesuai dengan usahanya, dan dikatakan juga dalam hadis bahwa diantara pintu-pintu rizki adalah dari perdagangan.

Lalu apa yang musti kita takuti untuk berwiraswasta?

Takut bangkrut? Itu cobaan,

Lalu apakah jika menjadi pegawai tidak takut di pecat?

Takut tak ada pensiun? Zaman sekarang sudah banyak asuransi untuk hari tua bahkan bisa mewariskan usaha pada anak cucu

Takut ga gaya?

Semakin kita sering memberi itu menjadi gaya tersendiri

Takut banyak hutang? Belajar manajemen yang baik agar lebih terkontrol

Apakah menjadi pegawai menjamin tak banyak hutang? Justru pegawai itu banyak godaan untuk berhutang ....

Bagaimana pembaca yang budiman, apakah masih ragu untuk memulau usaha?

Ayo kita mulai dari sekarang jadi khalifah di dunia.