#tantanganmenulis365hari-1

#TG-5

Oleh : Rochmalia Swastati, S.Pd

Saat berkendara roda dua atau roda empat, kaca spion di sisi kanan dan kiri sangat berperan. Sesekali pengendara perlu mengamati situasi kondisi di belakang kendaraannya, bagaimana laju kendaraan di belakangnya, apakah situasi aman saat ingin menyalip kendaraan di depannya atau apakah ada kendaraan lain yang ingin menyalip bersamaan. Maka pengendara akan sangat terbantu dengan adanya kaca spion.

Namun tidak selamanya seorang pengendara selalu menengok kaca spion dan mengabaikan kaca depan atau tidak konsentrasi memandang ke depan. Sementara arah dan tujuan perjalanan ada di depan. Seorang pengendara harus mengendalikan laju kendaraannya. Bagaimana menyiasati kondisi jalanan yang macet, rute manakah yang diambil supaya cepat sampai ke tujuan, atau bagaimana menjaga jarak dengan kendaraan lainnya.

Kaca spion dan kaca depan sama-sama memiliki peran penting dan ada pelajaran hidup yang bisa dipetik dalam memaknai peran tersebut. Kaca spion mengajarkan bahwa menengok masa lalu adalah pijakan untuk melangkah ke masa depan. Sementara kaca depan menggambarkan bahwa apapun yang terjadi di masa lalu, hidup harus terus berjalan. Show must go on. Banyak hal baru yang akan ditemui di masa depan. Banyak mimpi dan tujuan hidup yang bisa digapai.

Seperti halnya istilah "Let's by gones be by gones" alias "yang lalu biarlah berlalu" mengisyaratkan bahwa setiap pengalaman atau peristiwa pada masa lampau pasti menyimpan cerita dan membawa kesan masing-masing ; kesan baik atau buruk, menyenangkan atau menyakitkan. Waktu yang terlewat tidak bisa diputar kembali. Semua yang sudah terjadi kemarin, bulan lalu atau bertahun-tahun lalu tidak bisa kembali diulang.

Saatnya tutup buku untuk keburukan yang ditemui di masa lalu, dan buka lembaran baru untuk setiap kebaikan yang bisa dilakukan. Jadikan pengalaman di masa lalu sebagai pelajaran berharga saat melangkah di masa depan. Kekurangan yang pernah ada, diperbaiki, lalu bersama-sama melangkah ke depan menjadi lebih baik.

Olo Manin Aso Buen Siolondo.

Paya, 23 Desember 2021