RESENSI BUKU Q-LEADERSHIP
#tantanganmenulis365-1 #tagur-11
RESENSI BUKU Q-LEADERSHIP
Judul Buku : Q - Leadership "Qolbu - Quality - Quotient" Membangun Etos Kepemimpinan dan Manajerial Berjiwa Perintis
Penerbit : Kanzun Books Penulis : Isro Umarghani, S.IP, MM. ISBN : 978-602-6326-54-6 Jumlah Halaman : XVII, 132 Harga : -
Sebuah organisasi tergantung kepada kepemimpinan di dalamnya. "Salah satu kemampuan yang harus dimiliki seorang pemimpin adalah bisa membaca tanda-tanda zaman. Artinya, seorang pemimpin harus mampu meraba perubahan yang terjadi dan menyiapkan berbagai kemungkinan untuk mengisi perubahan tersebut." (Dr. Shobikhul Qisom, M.Pd)
Buku ini menjadi referensi yang tepat bagi siapapun dan apapun jabatan karir yang dimiliki saat ini untuk menjadi pribadi dengan mental kepemimpinan berjiwa perintis. Seorang berjiwa perintis meyakini selalu ada solusi untuk setiap permasalahan, selalu ada harapan baru, dan setiap kemungkinan bisa terjadi.
📌 Etos Perintis Visi misi sebuah organisasi menjadi landasan utama pergerakan agar organisasi terus tumbuh dan berkembang. Karena konsistensi seseorang (individu) atau dalam sebuah organisasi dapat melemah seiring waktu. Sehingga perlu dibangun sumber daya manusia yang memiliki mindset : 1) Ladang Amal dan Investasi Sosial Sebuah kalimat "Di mana pun dia berada, di situlah dia bercocok tanam kebaikan" menyampaikan pesan bahwa setiap tempat adalah ladang amal. Dan ladang tersebut akan berkembang dan menghasilkan tentu dengan segala daya upaya perawatan dan pemeliharaan yang baik.
2) Memiliki Visi Hidup Visi adalah arah keseluruhan tempat hidup manusia untuk bergerak. Visi berkaitan erat dengan harapan. Visi akan memandu seseorang menjalani hidup saat ini menuju masa depan yang dicita-citakan. Manusia diberikan kelebihan akal dan hati untuk bertindak. Manusia dilarang hanya untuk berdiam diri, tidak berbuat apa-apa atau tidak berkontribusi. Dengan kelebihan yang dianugerahkan Sang Pencipta, tentu seorang manusia dapat berkontribusi sebesar-besarnya pada kehidupan sesuai dengan bidang keahlian yang dikuasai.
3) Memimpin Diri Sendiri Setiap jiwa adalah pemimpin bagi dirinya dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Seseorang yang tidak menyadari perannya sebagai pemimpin, umumnya memiliki karakter lemah : a. Tidak mandiri alias tergantung pada orang atau kelompok lain. b. Cepat menyerah menghadapi tantangan atau hambatan dalam karir, cita-cita atau tanggung jawab hidup lainnya c. Tidak percaya pada kemampuan diri sendiri serta tidak yakin atas pertolongan dan kemahakuasaan Tuhan d. Tidak bisa mengambil hikmah dari kejadian negatif/musibah yang menimpanya. e. Mudah mengeluh.
4) Memiliki Etos Perintis dan Kompetensi Kompetensi inti pada awalnya didefinisikan sebagai pengetahuan kolektif perusahaan tentang cara mengoordinasikan beragam keterampilan dan teknologi produksi yang dimiliki perusahaan. Pada perkembangannya bahasan kompetensi inti menyasar pada keahlian yang dimiliki seseorang (individu). Sebesar apapun sumber dana yang dikuasai perusahaan tidak akan ada artinya jika sumber daya manusia yang dimiliki tidak kompeten. Kesimpulannya adalah sumber daya manusia yang kompeten adalah nyawa yang sangat berpengaruh pada kelangsungan hidup perusahaan, organisasi bahkan sebuah bangsa. Sumber daya manusia yang kompeten dianggap sebagai aset berharga yang harus dirawat, diupgrade juga dimuliakan.
--bersambung--
Paya, 16 Januari 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar