TASBIH TAWAF
TASBIH TAWAF
Oleh : Rodiyah, S.Pd, M.Pd
Setelah menempuh jarak hampir 80.000 km dengan perjalanan kurang lebih 12 jam, tentulah saja banyak jemaah haji maupun umroh merasa kelelahan dan kepenatan, namun saya yakin dan pernah merasakah … harunya dan deburan keras di dinding hati yang luar biasa gembiranya ketika kaki kita menginjak tanah suci, tanah yang yang didambakan oleh semua kaum mulimin yang selalu berdoa dan selalu berkeinginan menyempurnakan hidup dan ibadahnya di tanah suci Mekkah dan Madinah.
Keringat basah mengucur sekujur tubuh berpacu dengan airmata yang tak hentinya mengalir di kedua pipi, haru … bahagia… dan syukur yang tiada henti Nya, kesempatan yang luar biasa memenuhi panggilan Ilahi Rabbi ….
Alunan sendu yang menggema memenuhi kerinduan yang maha dahsyat, bersahut-sahutan seakan ingin menenui sang Khaliq dalam segala kekuasaan Nya yang Maha Agung, …
Labaik Allahumma Labaaik, labaaik Laa Syarika Laka Labaaik Inal Hamda Wan Ni’mata Laka Wal Mulku La Syarikalah …
Talbiyah yang terus menggema dan menggemuruh seantero tanah haram, di kumandangkan oleh semua ummat muslimin yang datang dari berbagai penjuru dunia dengan berbagai ras, etnis dan suku bangsa, pada saat itu semua sama bersatu menyerukan kalimat talbiyah dengan berpakaian yang sama dan derap langkah yang sama, seakan lupa akan perseteruan, perbedaan pendapat dan perdebatan yang kadang menjadi permusuhan, kebencian bahkan peperangan, semua lupaa… yang ada hanyanya kebahagiaan yang tak tertandingi , tak terlukiskan dengan kata-kata seindah apapun, karena semua berbahagia …… sujud syukur di tanah harampun terus bergantian tanda kekaguman yang luar biasa menyaksikan KekuasaanNya, dan betapa kecilnya kita sebagai makhluk Allah yang tidak ada artinya sama sekali dengan segala Ciptaan-Nya, Allohu Akbar !
Rangkaian ibadah sebagai upacara ritual penghabaan seorang makhluk yang tak berdaya kepada Sang Khaliq yang Maha Kuasa, nikmat tak tertandingi begitu melaksanakanya satu demi satu mulai dari berikhrom, mengambil miqot dan bertawaf hingga bersa’i dan tahalul, ucapan yang akan selalu keluar penuh keharuan …
Subhanallah walhamdulillah walailahaillallah wallahuakbar ........
Maha Suci bagi Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada satu Tuhan pun yang disembah kecuali Allah, dan Allah Maha Besar...!
Sungguh sulit saya menggambarkan kembali kebesaran dan keagungan Sang Khaliq ketika berada di tanah Haram, namun ada sesuatu yang ingin saya ceritakan, sebenarnya hal kecil yang tak pernah terpikir sama sekali oleh kita, sesuatu yang oleh saudara muslim di India dan Pakistan sudah terpikirkan bahkan saya sempat menerima benda kecil penuih makna ini di Maqom Ibrahim setelah melaksanakan tawaf sunnah bersama suami terkasih.
Wanita cantik bermata bulat dengan pipi memerah dan senyum yang indah bak bidadari yang turun dari surga, sempat mengagetkan saya ketika dia menepuk pundak dan tersenyum. Separoh wajah cantiknya tertutup hijab, tangannya menjulur memberikan sebuah benda kecil seperti benang merangkai 7 butir bola batu, ‘This for you, for your Tawaf ‘, Ow, thank you, jawabku kebingungan memegang benda tersebut sambil ku balik-balik, bagaimana cara memakainya, saya bingung sendiri… dengan lembut bidadari itu memegang tanganku sambil tersenyum dia memasukan lingkaran besi yang terikat benang berbatu 7 butir ke jarinya yang putih halus, kemudian dia menyuruhku menghitungnya satu demi satu, “ good”! katanya sambil mengacungkan jempolnya gembira, penulispun tersenyum …
Akhirnya penulis paham, ternyata7 butir batu itu untuk menghitung setiap putaran tawaf, putaran pertama kita tarik 1 batu, putaran kedua kita tarik satu batu lagi, putaran ke tiga kita tarik satu batu lagi, … begitu seterusnya…
Sebelum berpisah kami berpelukan, bidadari surga mencium keningku penuh kasih dan lembut, air mataku meleleh seakan ingin tetap dalam pelukannya … teringat Ibu di tanah air, pelukannya hangat membuat tentram jiwaku yang penuh keharuannya, Ibu akupun ingin mengajakmu kembali ke surga dunia ini, begitu nikmat dan bahagianya.
Lambaian tangan sang bidadari semakin menjauh, hingga hilang bersama gemuruhnya jamaah yang tengah bertawaf, dalam duduk ku bersimpuh dan bersujud, ya Allah Cahaya Mu begitu Agung, Tak Kuasa aku mengucapkan rasa syukurku dan memohon … bila waktuku masih cukup panggilah aku kembali ke tanah Mu yang suci ini, aamiin.
Ku gemnggam tasbih kecil ini, dan kupakai berulang-ulang selama bertawaf, kini tak pernah lupa dan terlewat lagi setiap putaran tawaf kutarik satu demi satu butiran batu itu hingga habis.
Benda kecil yang bermakna ini kunamai ‘Tasbih Tawaf”, setibanya ditanah air saya mencoba membuatnya sendiri dari butiran mute dan kadang saya bagikan pada teman-teman di majelis taklim bila ada acara manasik haji.
Kupandang kembali ‘Tasbih Tawaf’ ini, doa-doa senantiasa kuhaturkan pada Yang Maha Kasih dan Sayang, Harapan demi harapan kusampaikan sebagai ungkapan betapa kurindu memenuhi panggilan-Mu kembali, kubermohon untuk kesekian kalinya berilah waktuku untuk kembali ketanah Haram, Aamiin.

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Allahu Akbar...smg bisa segera merasakn nikmatnya ke Baitullah. Amin.
Allahu Akbar...smg bisa segera merasakn nikmatnya ke Baitullah. Amin.