TERPURUK

Banyak administrasi yang harus dilakukan oleh seorang PNS tak terkecuali seorang guru PNS pun dituntut banyak mengerjakan administrasi baik itu administrasi wajib seorang guru maupun administrasi kepegawaian dan administrasi pelengkap lainnya.

Kenaikan pangkat/golongan adalah kegiatan rutinitas yang harus dihadapi dan dijalankan oleh seorang PNS dan tentunya dengan berbagai persyaratan lainnya, keidealisan seseoang untuk mencapai kenaikan pangkat secara jujur dan benar seperti masih merupakan barang langka di negeri tercinta ini, bukan suatu omong kosong banyak banyaknya yang mengambil jalur pintas dengan menghalalkan segara cara dari yang dana terkecil sampai dengan dana sebesar-besarnya untuk mendapatkan kemudahan lolos bisa naik pangkat dengan mudahnya.

Sunarti guru yang teramat rajin dan sangat tekun melakukan pembimbingan terhadap siswa-siswanya karena sangat menikmati dan mensyukuri profesinya sebagai seorang guru.

Suatu ketika sunarti mengerjakan administrasi guru untuk kenaikan pangkat karena memang sudah waktunya, bertahun-tahun menyimpan berbagai berkas dan dokumen serta pembuatan karya ilmiah untuk persiapan persyaratan kenaikan pangkat/golongan.

Segenap kemampuan telah dilakukannya bahkan seminar PTK pun sudah dibuat dan dilaksanakan, karya-karya ilmiah lainnya juga dibuat dengan sepenuh hati dan harapan untuk bisa mendapatkan point-poin dalam DUPAK yang memenuhi standar penilaian yang ditetapkan kelak oleh team penilai di dianas propinsi kotanya.

Rasanya semua sudah lengkap, penghitung PAK juga sudah memenuhi standar bahkan telah dihitung berulang-ulang dengan bagian kepegawaian di sekolah, hari sunarti sangat gembira dan merasa yakin apa yang telah dilakukannya benar-benar telah cukup memenuhi syarat bahkan rasanya sudah melampaui batas.

Hari-demi hari berlalu, minggu demi minggupun berlalu dan bulan demi bulanpun berlalu hingga lewat 1 tahun, tak hentinya informasi ketidakpastian bahkan berita kekuarangan berkas dan dokumen terus bergiliran datang silih bergangti yang awalnya disikapi dengan sabar, pada akhirnya mulai muncul segumpal kekesalan dan kekecewaan yang tidak pasti nilai yang didapatkannya tidak sesuai dengan penghitungan yang pernah dilakukannya.

“ Bu sunarti, ada info bu berkasnya belum ada dan SK belum bisa dikeluaran, “! Seru bagian kepegawaian di sekolah, membuat jantung bu sunarti berdetak keras dan darah panas mendidik naik ke ubun-ubun, kesal dan marah berbaur dan hanya muka merah padan hilangnya seulas senyum yang kerap kali ditebarkan kepada siswa-siswa yang selalu menyapa dan bertanya.

Pagi itu memang panas, sepanas hati yang terasa terbakar dengan kekesalan yang memuncak., ingin marah dan meluapkan emosi namun sulit untuk diakukannya, hanya diam tanpa suara dan senyum dipaksa ketika ada yang datang menyalaminya, jawaban sekedarnyapun disampaikan tanpa semangat.

Terpuruk dalam kalut dan kecewa, akhirnya dengan langkah lesu dan tersyeret menuju masjid, untuk melaksanakan shalat dzuhur berjamaah, itulah yang bisa menenangkan hatinya.

“Ya, Rabbb ... ini hanya permainan manuia, kenapa aku harus tersyeret dalam amarah yang membara, kegagalanku hanyalah suatu cobaab dan tak akan memuluskanku untuk masuk ke surgaMU yang Maha Agung, Kuatkanlah Aku ya Rabb. Engkau Maha Adil dan Maha Perkasa, hanya kepadaMu lah aku memohon, mengeluh dan mengadu. Aamin”! Lirih doa sunarti dotengah kekalutan dan keramaian siswa-siswanya yang berebut mukena untuk melaksanakan shalat dzuhur berjamaah pada siang itu. ( 02-05-2017)