Rofika

Saya Rofika, guru SD di sebuah desa kecil. Lahir dan dibesarkan juga di sebuah desa kecil, tepatnya di Desa Tamanan Kabupaten Bondowoso. Saat ini masih menempuh...

Selengkapnya
Navigasi Web
Yang Lagi Heboh, Legalitas Miras

Yang Lagi Heboh, Legalitas Miras

Yang Lagi Heboh, Legalitas Miras

Heboh. Ramai diperbincangkan. Menimbulkan pro dan kontra. Itulah yang terjadi ketika Presiden Joko Widodo menyatakan adanya legalitas minuman keras. Minuman keras selama ini berada dalam stigma negatif. Tentu saja ini berdasar. Banyak kasus yang ditimbulkan oleh penggunaan minuman keras ini. Mulai dari tindakan anarkis, perkelahian hingga bentrok yang menyebabkan kematian. Semua itu dilakukan dalam alam bawah sadar karena pengaruh minuman keras.

Warga muslim yang merupakan penduduk terbanyak di Indonesia terhenyak. Kaget. Bagaimana bisa minuman keras dilegalkan. Padahal jelas-jelas lebih banyak mudharatnya. Meskipun pelegalan itu hanya di beberapa daerah saja, Tidakkah pemangku kebijakan merasa perlu juga mempunyai orientasi terhadap anak-anak dan remaja?. Tidak hanya berpikir pada keuntungan finansial belaka.

Perbincangan semakin menghangat ketika ada tokoh agama, katakanlah ulama, juga turut mendukung legalitas tersebut. Bagaimana ini ?. Sekian lama umat muslim terdoktrin bahwa minuman keras haram, lhaa ulama yang menjadi panutan justru mendukung. Tentunya dengan menyertai alasan pula. Semakin menimbulkan kehebohan. Parahnya, produsen berita murahan semakin menggoreng keadaan ini. Masyarakat pun semakin bingung.

Lalu bagaimana ?. Apa sikap kita ?. Simpel saja. Menjaga iman. Karena kita tidak mungkin memusnahkan semua barang haram itu. Karena kita teramat sulit menentang kebijakan para penguasa sementara kita hanya rakyat kecil. Ada baiknya kita simak sebuah pembelajaran dari sebuah hadist shahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim

Barangsiapa di antara kalian melihat suatu kemungkaran maka hendaklah dia merubahnya dengan tangannya, jika tidak bisa maka dengan lisannya, jika tidak bisa juga maka dengan hatinya. Itulah selemah-lemahnya iman. (HR. Muslim dalam Al- Iman ; 49

Tidak berat, namun meskipun ringan kita tetap menuai pahala. Bukankah Allah ar-Rahmaan dan ar-Rahiim ?. Ketaatan seberat zarrah pun Allah akan membalasnya. Insya Allah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post