ROHANI CAHYA

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Bagaimana Agar PTK Dinilai 4

Bagaimana Agar PTK Dinilai 4

Seorang teman besungut-sungut saat menerima hasil penilaian angka kreditnya. Saya tanya kenapa. Dia dengan penuh kejengkelan bercerita,”Masak mengirim empat laporan PTK kok gak dapat nilai sama sekali. Eh mbokya masing-masing diberi nilai satu untuk menghargai hasil kerja.” Saya terawa mendengarnya. Masih ada saja guru yang mengira bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) itu nilainya rentang 0 samapi 4. Padahal PTK itu hanya punya dua macam nilai, kalau tidak 4 ya 0. Dan lagi, mengusulkan empat laporan PTK dalam satu tahun itu melampaui batas. Karena sesuai aturan, maksimal hanya dua laporan per tahun. Dan benarkah 4 PTK dalam satu tahun itu ‘hasil kerja’nya….hehe

Penilaian dan penetapan angka kredit untuk kenaikan pangkat Guru dilakukan paling kurang dua kali dalam satu tahun, yaitu 3 bulan sebelum periode kenaikan pangkat. Dalam suatu kabupaten, memungkinkan ada 4.000 guru yang sama-sama mengajukan penilaian angka kredit. Andai dianggap hanya 3.000 Guru yang mengajukan PTK, dan di wilayah tersebut ada 15 anggota tim penilai angka kredit (PAK), maka tim rata-rata harus menilai 200 laporan PTK per tahun. Kalau itu dinilai dalam 2 kali masa penilaian, berarti dalam satu periode tiap anggota tim harus menyelesaikan penilaian 100 laporan dengan waktu penilaian terbatas. Dan itu bisa lebih banyak lagi kalau penilaian dilakukan oleh tim PAK pusat karena dupak berasal dari seluruh Indonesia. Padahal setiap dupak memungkinkan ada yang mengirim lebih dari satu PTK. Belum lagi publikasi ilmiah jenis lain yang harus dinilai di periode tersebut. Lalu bagaimana tim bisa menilai sebegitu banyak. Ada trik menilai cepat yang harus diketahui oleh para Guru, sehingga bisa menjadi rambu agar PTK-nya mendapat nilai 4.

Lalu PTK yang bagaimana yang bisa mendapat nilai 4 dan bagaimana yang nilainya 0 ? PTK itu sebenarnya bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Dari tercapainya tujuan mulia itu Guru bisa mendapat bonus angka kredit untuk kenaikan pangkatnya. Untuk golongan IIId keatas, kalau mau naik pangkat, Guru wajib melaksanakan PTK. Sudah menjadi rahasia umum bahwa banyak Guru yang membuat PTK, bukan melaksanakan PTK, semata karena memenuhi persyaratan kenaikan pangkat. Dan tim penilai tidak tahu persis apakah Guru itu melaksanakan PTK atau hanya membuat laporan PTK. Tim husnudzon saja. Kalau dalam PTK itu ada ‘tanda-tanda’ PTK dilaksanakan dan diseminarkan, maka PTK itu akan dinilai 4. Tapi kalau berdasarkan ketersediaan data tidak nampak ‘tanda-tanda’ yang bisa menimbulkan keyakinan bahwa PTK itu benar-benar dilaksanakan dan diseminarkan berarti nilainya 0.

Apa saja ‘tanda-tanda’ itu? Dalam menilai PTK, ada 3 hal penting yang dilihat tim. Yaitu judul, lampiran dan konten. Itu urutan yang biasa dilakukan dalam penilaian. Dari judul, andai tidak menggambarkan PTK, maka tim tidak akan membuang waktu lebih lama dan langsung memberi nilai 0. Suatu laporan PTK yang judulnya tidak jelas, dapat diduga isi keseluruhan laporan juga tidak jelas. Misalnya, “Pengaruh jumlah faktor air semen pada kekuatan tekan beton” atau “ Analisis kesalahan siswa dalam mengubah kalimat aktif menjadi kalimat pasif” ada lagi “ Hubungan antara kondisi sosial ekonomi orang tua dengan prestasi belajarnya.” Judul-judul itu tidak memberi gambaran ada interaksi antara guru siswa, yang berupa tindakan memecahkan masalah nyata dalam pembelajaran. Jadi itu bukan laporan PTK. Judul laporan PTK setidaknya memuat 3 hal penting yaitu: Apa yang ditingkatkan (masalah). Apa tindakannya (solusi masalah). Siapa yang dikenai tindakan (yang bermasalah)

Setelah judul dinilai ‘aman’, dalam arti sesuai ketentuan PTK yang menggambarkan adanya ‘siapa yang sakit’, ‘apa sakitnya’, dan ‘apa obatnya’. Syukur ada informasi tentang kapan tindakan itu terjadi sehingga menumbuhkan keyakinan penilai, bahwa PTK tidak kedaluwarsa. Selanjutnya penilai akan langsung melihat lampiran. Betapapun inovatifnya tindakan yang dipaparkan dalam PTK, kalau lampirannya tidak mendukung, penilai juga akan berhemat waktu dengan memberi nilai 0 dan biasanya tidak mengkaji konten lebih dalam lagi. Kenapa lampiran dinilai penting, karena dari lampiran itu bisa disimpulkan bahwa PTK telah benar-benar dilaksanakan dan diseminarkan. Jadi andai diantara lampiran itu tidak ada jejak-jejak seminar, maka PTK itu juga akan dinilai 0.

Dokumen pelaksanaan penelitian yang harus dilampirkan paling tidak adalah: (a) semua RPP untuk semua siklus, (b) semua instrumen yang digunakan dalam penelitian, baik instrumen pengamatan proses maupun instrumen pengamatan hasil (c) contoh hasil kerja peserta didik dan guru observer, (d) dokumen pelaksanaan penelitian yang lain yang menunjang keaslian penelitian, seperti misalnya, surat ijin, foto-foto kegiatan beserta penjelasannya, daftar hadir siswa semua pertemuan, pernyataan rekan sejawat yang bertindak sebagai observer. Adapun lampiran yang menumbuhkan keraguan misalnya: RPP yg metodanya tidak sama dengan metoda tindakan, hanya ada satu RPP dengan alokasi waktu 2 jam, foto-foto yang dipakai dalam 2 laporan berbeda, itu adalah contoh kecil lampiran yang menimbulkan keraguan bagi penilai. Apalagi tidak ada lampiran, langsung nilainya 0.

Dokumen pendukung seminar meliputi: surat pernyataan dari kepala sekolah mengenai berita acara seminar, daftar hadir peserta seminar minimal 15 orang guru yang setidaknya berasal dari 3 lembaga yang sejenjang. Dan diyakinkan dengan foto-foto kegiatan seminar, bahan tayang atau notulen seminar. Dari kelengkapan lampiran saja bisa lebih dari 50% laporan PTK yang nilainya 0.

Kalau judul dan lampiran tidak ada masalah, barulah tahap konten PTK diperhatikan. Syarat utama PTK harus asli. Banyak yang terjegal dengan cara mudah. Biasanya PTK jahitan tidak konsisten dan tidak logis dalam hal waktu dan jadwal pelaksanaan. Ada juga yang satuan pendidikannya antara di judul dan bahasan beda. Praktek mengganti data PTK lama dengan data baru sudah sangat dipahami penilai, jadi sebaiknya tidak dilakukan. Mengubah metoda dari siklus satu ke siklus berikutnya, mengulang KD yang sama antara siklus satu dan dua bahkan tiga, membandingkan hasil nilai sebelum tindakan sebagai siklus satu dan setelah ada tindakan sebagai siklus 2, itu adalah miskonsep yang sering terjadi dalam PTK.

Jadi, bagaimana sebaiknya agar PTK kita dinilai 4. Hindari hal-hal seperti contoh di atas. Hal remeh yang bisa berakibat fatal. Andai catatan penilai hanya soal lampiran, itupun sebaiknya tidak harus terjadi, karena pengusulan revisi akan butuh waktu, tenaga yang mungkin bisa seribet usulan awal. Ingat ya, kaji ulang Judul, teliti kelengkapan lampiran…….baru cek konten. Judul yang benar dan lampiran yang rinci dan meyakinkan sudah menimbulkan kepercayaan 60%. Tinggal konten jangan ada hal-hal yang aneh seperti uraian diatas. Banyak lo yang judul depan di SMP A, yang di dalam SMA B, di judul semester 2 tahun 2016-2017, di konten ada yang tahun 2009-2010 hehe…..semoga sukses.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

kereennn.... bocoran dari tim penilai PTK harus diperhatikan, hehe...

03 Mar
Balas

alhamdulillah, smg manfaat

03 Mar

Siiip, setuju Pak!

04 Mar

wah sangat bagus bu ulasannya. meskipun saya guru swasta saya senang meneliti dan baru tahu kalau di negeri harus dilampirkan ini itu. sangat bermanfaat. salam kenal

03 Mar
Balas

alhamdulillah....salam kenal juga ibu

03 Mar

Mantap .... saya juga dari guru swasta .... penelitian sering kami lakukan... tapi untuk menuangkan dalam tulisan kami sangat butuh bimbingan karena ketidak PD an ... semoga segera menjiwai seperti yang bunda ulas diatas ... terimakasih

04 Mar
Balas

Mantap .... saya juga dari guru swasta .... penelitian sering kami lakukan... tapi untuk menuangkan dalam tulisan kami sangat butuh bimbingan karena ketidak PD an ... semoga segera menjiwai seperti yang bunda ulas diatas ... terimakasih tlng sy di beri emailnya untuk saya bisa berburu ilmu dari jenengan ... suwun

04 Mar
Balas

Bu Tuti sangat berlebihan. Saya yg harus berguru pd ibu. Bu Tuti penulis produktif, saya cuma pemula. Kita pernah ketemu di lpmp waktu rapat pengurus IGI wilayah kan. Monggo pakai WA :D

04 Mar

Bunda ..... jangan gitu dong .... kalau menulis is ok sy suka ... yang natural dan bebas ... tp kalau untu KTI diantaranya PTK dan PTS maaf .... sy belum bisa ... masih perlu banyak belajar bunda ... dan ini berdampak ke saya dan belum PD ...

04 Mar
Balas

bu Tuti nggak pantas kalau gak PD.....tulisannya bagus2

04 Mar

sangat berharga banget ilmunya. many thanks for Ibu Rohani... Salam kenal...

03 Mar
Balas

Alhamdulillh....salam kenal ibu...

03 Mar

Luar biasa.sirip.semoga berkah

04 Mar
Balas

aamiin...terimakasih

05 Mar

Keren! Makasih Bu! Isinya penting banget!

04 Mar
Balas

Semoga bermanfaat bu Mimin

04 Mar

Barokallah ....sama2 ibu

03 Mar
Balas

Ibu, terima kasih infonya. Ini pernah saya alami. Jika ibu berkenan, bisakah saya meminta email ibu untuk konsultasi? Terima kasih sebelumnya.

03 Mar
Balas

Sama2 [email protected] Monggo

04 Mar

Terima kasih informasinya. Semoga ini merupakan langkah awal kami untuk bisa melakukan yang lebih baik lagi. Apalagi apabila kami bisa menimba ilmu dari ibu. Terima kasih dan semoga Ilmunya semakin bertambah dan barokah. Amin.

04 Mar
Balas

Aamiin....makasih bu, smg berkah untuk kita semua

04 Mar

Luar biasa bu Rohani. Saya berkali-kali ditanya ttg hal ini. Saya bs sampaikan secara teori bukan praktis. Saya jg sampaikan bhw akan lebih pas lg jika tanya pada tim penilai. Alhamdulillah ibu sdh berkenan beebagi ilmu. Ilmu ini sangat bermanfaat bagi guru. Semoga sehat dan bahagia selalu.

04 Mar
Balas

Aamiin....terimakasih bu, barokallah

04 Mar

He...he....he...Makasih share ilmunya...

03 Mar
Balas

sami-sami pak

03 Mar

Celakanya PTK yang lolos dan dpt nilai..ada yang tidak melaksanakan penelitian..langsung buat LAPORAN PTK..

03 Mar
Balas

Ya, itu disadari oleh para tim penilai. Tp tim penilai husnudzon saja. Asal Judul, Lampiran, dan Konten sesuai ketentuan, dan seperti paparan di atas, 'ada tanda-tanda/bukti fisik telah dilaksanakan PTK dan seminar', maka tim penilai harus memberi nilai 4.

03 Mar

Terimakasih bu sudah menulis ini dan membaginya kepada kami, amat bermanfaat sekali

03 Mar
Balas

wah dapat bocoran dari tim penilai he...he.. terima kasih bu udah berbagi kpada kami smoga bermanfaat dan barokah ilmunya salam kenal

03 Mar
Balas

aamiin....salam kenal kembali

04 Mar

Pengalamanku di tahun 2008 PTK Perdana 2009 KTI data dari PTK Perdana dan 1 Diktat 2010 4 Modul 2011 PTK Pengembangan Kelanjutan dari PTK Perdana 2012 PAK dg Nilai Pengembangan Profesional 17.

04 Mar
Balas

hebat pak

04 Mar

Sangat meninspirasi. Banyak guru menggerutu, bamyak guru marah-marah, banyak guru mencari kambing hitam. Selalu menyalahkan orang lain, dinas pendidikan, terutama Tim Penilai. Bagaimana tidak. PTK yang telah dibuat dengan susah paya dengan biaya besar, waktu, tenaga tdk terhitung. Tetapi mengapa nilai nol besar. Ternyata banyak hal yang telah diungkap oleh Bunda Rohani. Luar biasa, sangat mencerahkan. Dan semoga para guru, tercerahkan dan mulai merefleksi diri. Sukses bu. Salam Literasi.

04 Mar
Balas

Mohon selalau dibimbing ya pak Marjuki

04 Mar

Sangat meninspirasi. Banyak guru menggerutu, banyak guru marah-marah, banyak guru mencari kambing hitam. Selalu menyalahkan orang lain, dinas pendidikan, terutama Tim Penilai. Bagaimana tidak. PTK yang telah dibuat dengan susah payah, dengan biaya besar, waktu, tenaga tdk terhitung. Tetapi mengapa nilainya nol besar. Ternyata banyak hal yang telah diungkap oleh Bunda Rohani. Luar biasa, sangat mencerahkan. Dan semoga para guru, tercerahkan dan mulai merefleksi diri dan siap memperbaiki. Sukses bu. Salam Literasi.

04 Mar
Balas

sangat membantu

04 Mar
Balas

barokallah

05 Mar

Maaf bu Rohani, sy cuma mau tanya nih, bukti fisik hasil seminar PTK itu apakah harus di jilid sekalian dengan masing-masing PTK atau di jilid terpisah dari PTK. Mohon Pencerahannya bunda

12 Apr
Balas

Maaf masih banyak guru yang buta IT, terutama guru guru senior dikalangan SD yg berada di daerah-daerah.Mereka merasa sudah aman dalam pangkat dan golongan,sehingga kurang merasa respek terhadap sistem pembaharua..Begitu pula bagi guru-guru muda,berbagai permasalahan akan menumpuk,karena kesulitan prosedur dan tats etika yg kurang mendapat respon.Maaf terima kasih...

20 May
Balas

Maaf masih banyak guru yang buta IT, terutama guru guru senior dikalangan SD yg berada di daerah-daerah.Mereka merasa sudah aman dalam pangkat dan golongan,sehingga kurang merasa respek terhadap sistem pembaharua..Begitu pula bagi guru-guru muda,berbagai permasalahan akan menumpuk,karena kesulitan prosedur dan tats etika yg kurang mendapat respon.Maaf terima kasih...

20 May
Balas

selamat siang mbak,saya mau bertanya mengenai ptk.untuk naik pangkat dari 3d ke 4a memerlukan 2 ptk apakah semua ptk ptk sya seminarkan ,apa boleh hanya satu.karena saya membuat dua ptk tapi satu diseminarkan dan satu lagi makalah ?apakah angka kredit untk naik pangkatnya sudah cukup?

21 Apr
Balas

Terimakasih

21 Nov
Balas

Apalah PTK yg akan dinilai juga mempertimbangkan ada tidaknya pembimbingan dlm pembuatannya?

25 Jan
Balas



search

New Post