Paham yang Membuatku Bungkam
Paham yang Membuatku Bungkam
Lingkungan sekolah tempatku mengajar saat ini ada sebagian masyarakat yang masih mempertahankan ajaran “aspek”. “Aspek itu adalah anti speker, paham yang masih mengharamkan penggunaan alat pengeras suara. Hal ini menjadi salah satu kendala yang cukup berat ketika akan mengikutsertakan peserta didik saya dalam lomba.
Waktu itu, akan diadakan lomba PENTAS PAI tingkat kecamatan, tanpa saya tau latar belakang peserta didik tersebut, sayapun memilih dia untuk mewakili sekolah dalam perlombaan tersebut khususnya lomba MHQ (Musabaqoh Hifdzil Qur’an). Dia anak yang cerdas, bacaan dan hafalan al-Qur’annya pun sudah baik. Setiap hari saya latih bacaan dan hafalannya. Tibalah waktu ketika dia menyampaikan bahwa dia tidak bisa mengikuti lomba tersebut. Sayapun bertanya kepada dia, alasan apa yang membuat dia tidak bisa melanjutkan mengikuti lomba tersebut. Alasannya itu adalah orangtuanya tidak memberikan izin karena ketika nanti lomba menggunakan pengeras suara.
Mendengar penjelasan anak tersebut, saya sangat kecewa, karena lomba dan akan dilaksanakan dalam beberapa hari lagi. Yang paling membuat saya kecewa adalah, saya tidak menyiapkan dua orang anak untuk mengikuti lomba tersebut, sehingga ketika anak yang sudah saya pilih dan latih tidak bisa mengikuti lomba, ada satu orang anak lagi yang masih bisa.
Setelah mendengar alasan anak tersebut, keesokan harinya saya menyempatkan diri untuk berkunjung ke rumah orangtua anak tersebut. Saya meminta izin agar anaknya bisa mengikuti lomba MHQ tingkat kecamatan. Perckapan kamipun cukup alot, pada akhirnya orangtua anak tersebut masih tetap pada pendiriannya, yaitu melarang anaknya untuk mengikuti lomba tersebut.
Dalam hal ini, ada pelajaran yang saya dapatkan. Ketika kita akan memilih anak untuk mewakili lomba apapun itu, sebaiknya kita melihat dulu latar belakang peserta didik tersebut. Apalagi ketika sekolah tempat kita mengajar terdapat sekelompok masyarakat yang masih mempunyai paham tertentu. Selain itu juga, satu hal yang penting, ketika kita memilih anak untuk kegiatan apapaun, kita harus memilih lebih dari satu, agar ketika ada kasus seperti ini, kita masih bisa melanjutkan keikutsertaan sekolah untuk mengikuti lomba.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Luar biasa keren bu
Hatur nuhun Pak