Aku Takut Bajuku Merana
Tantangan Hari ke 240
#tantanganGurusiana
#menuju-365
Aku Takut Bajuku Merana
Menghadapi wisuda anak perempuanku yang nomor dua, terbersit keinginanku untuk mengajak si bungsu untuk menghadiri acara yang membahagiakan itu. Maksudnya untuk memberi gambaran dan semangat kepada adik bungsu ini. Untuk maksud tersebut, aku berkeinginan membuatkan baju untuknya saat wisuda kakaknya. Tapi aku agak bingung mencari penjahit yang bisa mengerjakannya.
Di tempat kami tinggal, ada penjual ikan yang suaminya seorang penjahit. Namun aku belum mengetahui lokasi rumahnya. Pagi itu kebetulan si ibu menawarkan ikan agak pagi, jadi aku bermaksud mengikutinya untuk mengetahui kediamannya. Saat sampai ke rumahnya, aku terpana melihat wajah sang penjahit. Wajah yang sudah tidak asing lagi. Setelah berbincang sejenak, aku segera mohon pamit, karena harus pergi ke tempat kerja.
Dalam hatiku aku tidak ingin menjahitkan baju di tempat bapak ini. Karena akan mengingatkan aku lagi pada peristiwa yang tidak mengenakkan. Beberapa waktu lalu, aku pernah menjahitkan bahan baju dengan bapak tersebut, namun nyatanya tidak dikerjakannya, padahal uang jasa jahit sudah kubayarkan. Saat itu si bapak menjahit di pasar. Bila di cek, bahan baju masih utuh belum dijahit. Di cek lagi dan lagi, masih utuh lagi. Akhirnya aku ambil bahannya dan aku jahitkan ke penjahit lain. Uang Jasa jahit sudah menguap. Tak lagi aku berhasrat menjahit pada bapak itu. Aku takut bajuku merana.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
baju merana, hati merana, dan dompet merana. nasiiiiib...
hi..hi.. iya pak Lisata
Keren. Si ibu jd jera takut kejadian lalu terulang lg.
Iya betul bu Herniwati
Mantap..keren..sangat inspiratif bu
Trims bu Sri Rahmalina, apresiasinya yg kereeeeen ...
Trims Admins, sukses selalu
He..he...
Terimakasih bu he..he.