Rohayati

Namaku Rohayati, Lahir di Jakarta, Seorang guru geografi di SMAN 1 Tanjungpandan, alumni IKIP Jakarta atau UNJ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Makan Apa Kita Malam Ini?

Makan Apa Kita Malam Ini?

Tantangan Hari ke 229

#tantanganGurusiana

#menuju-365

Makan Apa Kita Malam Ini?

Pertanyaan ini kerap hadir, menyapa setiap keluarga disetiap harinya. Bagi yang tidak bermasalah dengan keuangan akan meluncur deras nama restoran mahal seperti Amuz yang menyajikan hidangan Prancis tradisional, Restoran Sushi Ichi bagi pecinta sushi, Restoran Shabu Gen makan Shabu-shabu sambil menikmati pemandangan indah dari lantai 46 The Plaza atau Restoran Tugu Kuntskring Paleis yang menempati gedung peninggalan kolonial Belanda dengan menu idola 12 Soorten Rijsttafel yang jadi incaran banyak orang. Minimal menikmati makan malam di restoran sekelas McDonald’s atau KFC, itu kalau di Jakarta.

Jika di Belitung bisa menikmati makan malam di Rumah Makan WAN BIE, Dapoer Belitung, Rumah Makan Belitong Timpo Duluk, Restoran DYNASTY, Mutiara Resto, Belitung Bakery dan Happy Resto, Dapor Sakato, Lemadang Seafood & Grill, One Family Vegetarian Restaurant atau di RM Nelayan Seafood Belitong. Bisa juga di KFC, cafe-cafe atau sekedar warteg seperti warung Mas Supray yang ayam gorengnya sampai terbawa mimpi si bungsu Bayu saking pas di lidahnya atau warung jajanan kaki lima lainnya.

Kenikmatan suatu makanan sebenarnya tergantung pada selera dan kesukaan kita pada suatu jenis makanan. Cara kita mensyukuri nikmat yang Allah berikan kepada kita yaitu dengan membaca doa sebelum dan setelah selesai makan. Kita ajarkan juga kepada anak-anak kita. Karena doa tersebut sebagai wujud syukur atas keberkahan makanan yang Allah limpahkan kepada kita.

Bersyukur karena Allah telah memberikan nikmat sehat kepada kita, sehingga kita bisa merasakan rasa lapar dan keinginan untuk makan. Bayangkan jika kita mengalami sariawan atau sakit gigi. Walaupun kata penyanyi Meggy Z,” Dari pada sakit hati lebih baik sakit gigi ini biar tak mengapa”. Bagaimana kita dapat mengunyah serta menikmati makanan yang masuk ke mulut kita?. Pastilah makan apa saja tidak enak sama sekali.

Bertambah lagi rasa syukur kita karena Allah telah memberi rejeki, sehingga kita dapat membeli makanan. Bagaimana dengan saudara-saudara kita yang tidak memiliki cukup uang atau tidak memiliki uang sepeser pun. Bila diantara keluarga tersebut masih memiliki anak yang masih kecil? Kata-kata apa yang bisa keluar dari bibir sang “mama” untuk menghibur buah hatinya yang sedang lapar?

“Kita bobo saja ya sayang, hari sudah malam ...”, Apakah kata-kata ini?.

“Malam ini kita puasa, ya?”, atau kata-kata seperti ini?.

“Sini mama elus-elus ya perutnya?”, atau mentok-mentoknya kata-kata ini?.

Memang masih banyak di sekeliling kita yang dalam sehari hanya sekali menemukan makanan. Beruntungnya kita, karena bisa menikmati berbagai variasi makanan. Makanlah apa yang enak di rasa oleh indra pengecap. Tentu saja dalam jumlah wajar tidak berlebihan. Allah telah memberikan kepada kita nikmat kesehatan, sehingga kita tidak memiliki pantangan untuk tidak makan jenis makanan tertentu. Dengan banyak bersyukur, maka jenis makanan apapun yang kita makan akan terasa lebih nikmat.

Tanjungpandan, 24 Oktober 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Setuju bu. Makan apa aja, jngn lupa doa dan bersyukur. Mantap ulasannya.

24 Oct
Balas

Terimakasih nu Nora, sehat selalu ...

24 Oct

Trims Admins ...

24 Oct
Balas



search

New Post