Resti E

Lahir di Sukabumi 46 tahun yang lalu. Di sebuah desa terpencil di ujung selatan Kabupaten Sukabumi. Menyelesaikan sekolah dasar di SD Negeri Sindanghayu p...

Selengkapnya
Navigasi Web
Hati-Hatilah dengan Hati

Hati-Hatilah dengan Hati

Setiap insan yang hidup di dunia ini, tentunya memiliki rasa dan perasaan. Rasa yang dirasakan pun sangat bermacam-macam sesuai dengan kondisi dan situasi yang ada. Semua orang pasti akan mengalami rasa takut, sedih, bahagia, marah, kecewa, sayang, iri, dengki, benci dan masih banyak lagi rasa yang lain. Semua bersumber dari hati.

Hati memiliki peran penting yang mempengaruhi sikap dan tindakan seseorang. Mereka akan melakukan tindakan bodoh karena dorongan dari hati. Dan juga sebaliknya, seseoarang akan melakukan tindakan baik juga karena dorongan yang ia rasakan di dalam hatinya. Ketika seseorang melakukan tindakan marah bahkan mungkin memukul orang lain, boleh jadi di dalam hatinya menggumpal kebencian terhadap orang yang dimarahinya. Kebencian yang dirasakan manusia akan tercermin dari raut wajahnya. Sedemikian rapi mereka menyembunyikannya, bahkan keluar ucapan dari bibirnya bahwa dia tidak membencinya, akan tetapi kalau kita pekak tetap kita dan hati kita akan merasakan bahwa dia membenci kita. Jadi hati benar-benar menjadi cerminan diri seseorang.

Seseorang mendapatkan seauatu yang diinginkannya, pasti akan merasa kebahagiaan, dan ini akan terasa di hati. Ketika kita berbicara dalam hati, yang kita dengar dan kita rasakan itu memang terasa di badan kita di bagian di mana hati itu ada. Tidak akan dirasakan di tangan atau di kaki tapi memang benar terasa di hati.

Bahkan ketika seseorang memiliki mobil mewah, rumah bagus, jabatan tinggi, harta melimpah di mana-mana. Merka akan merasa bangga dan bahagia yang luar biasa, tetap saja muaranya adalah hati. Tidak ada bedanya dengan mereka yang hidup dalam kemiskinan atau biasa saja. Sehari-hari berjalan kaki setiap mau pergi, rumah kecil dari kayu dan bambu, tidak punya jabatan, makan seadanya. Tapi ketika mereka ikhlas menerimanya, mereka pun akan merasa bahagia di hati.Jadi intinya hati... hati dan hati.

Juga kita harus hati-hati dengan hati. Why? Kenapa?... Karena hati dapat membuat kehancuran hidup seseorang apabila tidak menjaganya. Bagaimana cara menjaga hati kita? Tentunya dengan keimanan kepada Allah SWT yang telah memberikan hati itu kepada kita. Seperti sepenggal syair lagu dari seorang ulama besar K.H Abdulah Gymnastiar yang bejudul Jagalah Hati.

Jagalah Hati

Jagalah hati jangan kau kotori

Jagalah hati lentera hidup ini

Jagalah hati jangan kau nodai

Jagalah hati cahaya ilahi

Bila hati kian bersih, berfikir pun selalu jernih. Semangat hidup kan gigih, prestasi mudah diraih. Tapi bila hati busuk, pikiran jahat merasuk. Aqhlak kian terpuruk, dia jadi makhluk terkutuk

Bila hati kian suci, tak ada yang tersakiti. Pribadi menawan hati, ciri mukmin sejat. Tapi bila hati keruh, bathin pun selalu gemuruh. Serasa diburu musuh, dengan Allah kian jauh

Dst...

Mari sama-sama menjaga hati kita, demi kita, keuarga kita, lingkungan kita bahkan dunia. Agar selalu damai dan hidup akan selalu terasa indah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semoga hati kita tetap dilindungi aamiin

06 Apr
Balas

Aamiin yra. Terimakasih bu hati.

06 Apr
Balas



search

New Post