Rohmawati

Saya guru di MIN 4 Sragen, Kab.Sragen Jateng, juga menulis buku PAI SD di penerbit Tiga Serangkai Solo. Menjadi fasilitator daerah B3 USAID Prioritas tahu...

Selengkapnya
Navigasi Web
Ilmu atau Sertifikatnya

Ilmu atau Sertifikatnya

Belajar tidak harus melalui bangku sekolah atau kuliah. Belajar dapat diperoleh melalui buku, majalah, koran, seminar, atau pelatihan. Banyak seminar dan pelatihan yang diselenggarakan oleh kedinasan, organisasi, atau lembaga lain. Kita punya hak untuk memilih sesuai kebutuhan. Kegiatan ini beragam jenisnya, ada yang dibiayai pemerintah, peserta tinggal duduk, mendengarkan dan memperoleh ilmu,ada juga yang diselenggarakan lembaga swasta sehingga peserta harus mengeluarkan biaya sendiri.

Salah satu profesi yang membutuhkan pelatihan ini adalah guru. Dengan sering berubahnya kurikulum dan perkembangan zaman yang harus diikuti perlu adanya pelatihan. Apalagi dengan adanya penghitungan angka kredit bagi guru yang didalamnya dibutuhkan penilaian peningkatan kompetensi dibuktikan dengan sertifikat. Salah satu unsur yang harus ada untuk menunjang nilai agar dapat naik pangkat.

Dengan penilaian angka kredit banyak guru berlomba-lomba untuk mengikuti pelatihan. Pelatihan yang diselenggarakan oleh kedinasan tidak mencukupi untuk semua guru sehingga membutuhkan organisasi atau lembaga mengadakannya. Dengan minat guru terhadap pelatihan, organisasi profesi mengadakannya terbuka untuk semua guru tanpa syarat. Karena guru juga membutuhkan sertifikat sebagai bukti telah mengikuti pelatihan. Maka organisasi menyediakannya dengan bekerjasama dengan lembaga yang berhak mengeluarkan sertifikat.

Tetapi tidak semua peserta mempunyai tujuan yang sama ketika mengikuti pelatihan. Ada yang hanya menginginkan ilmunya, ada yang menginginkan ilmu dan sertifikatnya,dan ada juga yang menginginkan sertifikat saja. Yang terakhir ini teramat disesalkan karena hanya sekedar ingin memenuhi nilai untuk kenaikan pangkat tetapi tidak ingin mengimbanginya dengan belajar. Banyak juga saya menemui peserta yang hanya ingin belajar dengan mengikuti pelatihan dan tidak mengharapkan sertifikatnya, hal ini karena dia adalah non PNS atau PNS yang nilainya sudah melebihi batas tetapi ingin belajar. Orang-orang seperti ini harus diacungi jempol, susah menemui orang seperti ini.

Tidak heran jika kita sering menjumpai lembaga atau organisasi mengadakan seminar dan pelatihan dengan biaya yang tidak murah tetapi ketidakhadiran tidak menjadi persoalan dalam menerbitkan sertifikat. Asal membayar sertifikat tetap sampai di tangan. Tetapi tidak semua organisasi atau lembaga mau melakukan itu, salah satunya IGI. Organisasi profesi IGI dengan slogan sharing and growing together, konsisten dengan slogannya. Pelatihan dan seminar adalah untuk berbagi dan belajar, datang dan belajar akan dapat sertifikat, tanpa kehadiran tidak ada sertifikat.

Pelatihan sangat dibutuhkan guru untuk menambah ilmu bukan untuk mencari sertifikat. Jadi lebih penting ilmu atau sertifikat? Bagi PNS dua-duanya penting, jadi ikutilah pelatihan demi mendapatkan ilmu, sertifikat hanya sebagai pelengkap. Jangan dibalik ya!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post