Rohmawati

Saya guru di MIN 4 Sragen, Kab.Sragen Jateng, juga menulis buku PAI SD di penerbit Tiga Serangkai Solo. Menjadi fasilitator daerah B3 USAID Prioritas tahu...

Selengkapnya
Navigasi Web
Ketika Buah Hati Mulai Protes Kesibukan Orang Tua

Ketika Buah Hati Mulai Protes Kesibukan Orang Tua

Suatu hari sepulang dari pelatihan tiba-tiba buah hatiku bertanya dengan wajah ditekuk. “Bunda dari mana?, Mengapa pulang sore?, Aku sebel setiap hari di rumah sendiri, bunda selalu sibuk, pulang sore terus, kapan ada waktu untuk aku.” Pertanyaan yang belum sempat dijawab sudah ditambah pertanyaan lainnya.

Kita sering mengalami hal semacam itu, terutama seorang ibu yang mempunyai kesibukan di luar rumah. Orang tua yang banyak kegiatan dan dibutuhkan oleh orang lain apalagi ilmunya sangat membantu orang lain, mungkin tidak punya pilihan harus melakukan rutinitasnya melebihi jam kantor. Jam ideal seorang pegawai dari jam 07.00 WIB sampai jam 16.00, itu jika tidak ada kegiatan lain. Seiring perkembangan zaman kita harus banyak mengejar ketinggalan, apalagi seorang guru yang harus memenuhi jam mengajar, banyak administrasi yang harus diselesaikan, ditambah lagi harus belajar mengikuti perkembangan zaman yang terus mengalami perubahan. (malu dengan siswa yang selalu belajar ilmu baru).

Anak butuh perhatian orang tua, dia juga butuh sentuhan lembut tangan ibunya di setiap saat. Dia butuh ibu untuk mendengarkan cerita di sekolah, cerita tentang teman-temannya, tentang pelajarannya, tentang gurunya (mudah-mudahan selalu menyenangkan di hati muridnya), tentang keinginannya, dan lain-lain. Sudah sewajarnya jika anak akan protes ketika pulang sekolah tidak mendapati ibu atau ayahnya di rumah. Dia harus memendam ceritanya sampai orang tuanya pulang yang mungkin dia sudah lupa ketika orang tuanya pulang terlalu sore.

Akan tetapi orang tua yang bekerja juga tidak bisa meninggalkan tanggung jawab pekerjaannya begitu saja demi anak. Sikap orang tua harus bijak agar pekerjaan dan perhatian anak seimbang, kita dapat memberikan pengertian tentang pekerjaan kita, dan sebisa mungkin menyempatkan waktu untuk bersamanya. Ketika anak tidak bercerita tentang apa pun, kita yang mulai bertanya tentang kegiatannya selama sehari, tentang hal yang disukai dan tidak disukai selama sehari.

Selain hal di atas jika memungkinkan kita juga bisa mengajak buah hati kita ikut serta dalam kegiatan yang kita lakukan. Misalnya ada pelatihan atau seminar, coba ajak buah hati pasti akan senang sekali. Mungkin pertanyaan yang selama ini dipendamnya, atau penjelasan kita belum bisa dipahaminya, dia akan menemukan jawaban dalam kegiatan tersebut. Tidak ada salahnya jika sesekali mengajak buah hati, tidak ada larangan membawa anak kan? Jika ada, sangat disayangkan panitia penyelenggaranya.

Membawa serta buah hati ke tempat kegiatan ada beberapa manfaat, selain dia melihat dan mengerti kegiatan yang kita lakukan, kedekatan kita juga tetap terjaga. Jadi, kalau melihat saya membawa si buah hati ke tempat pelatihan, seminar, atau kegiatan sejenis jangan heran ya!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post