Hari ini tanggal 21 April, hari kelahiran RA Kartini. Wanita pejuang emansipasi wanita yang sangat tangguh dan gigih tanpa mengenal rasa putus asa. Wanita adalah sosok pribadi yang harus dilindungi dan diberikan Pendidikan yang cukup. Wanita adalah pencipta generasi selanjutnya yang perlu diberikan bekal yang cukup agar tepat mendidik putra putrinya.

Hari ini, seluruh wanita di Indonesia memperingati hari Kartini. Memang aku tidak pakai kebaya hari ini, tetapi bukan berarti aku tidak menghargai perjuangan beliau. Pejuang emansipasi wanita yang sangat tangguh. Aku menghormati dan meneladani beliau dengan cara yang berbeda. Bukan dengan kebaya ataupun membuat masakan istimewa. Aku bukan wanita feminim yang bisa melakukan semua itu. Tetapi aku punya cara lain untuk memperingatinya.

Berjuang di bidang pendidikan, mengajak teman sejawat meningkatkan kompetensinya. Mengajak mereka senang membaca dan menulis. Dan menurutku itu tidaklah mudah. Mengusir rasa malas dalam diri sendiri ketika rasa capek dan kantuk menyerang. Rasa yang lebih dominan menguasai diri dibandingkan rasa senang memegang buku dan bolpoin. Kartini sosok yang gigih memperjuangkan wanita Indonesia agar menjadi ibu yang cerdas dalam mendidik putra-putrinya dan menjadikan keluarga yang bahagia. Tetapi maafkan aku Kartini ku! Tidak semua perjuanganmu dapat aku lakukan.

Izinkan aku meneladanimu dibidang lain. Kau suka menulis bukan? Iya, aku akan mencoba untuk selalu menulis dan menulis tentang apapun yang bermanfaat untuk orang lain. Aku memang tidak pernah memakai kebaya bahkan tidak punya, tetapi aku tetap mengagumimu. Aku mengagumi perjuanganmu dan akan selalu berjuang untuk lebih maju. Berjuang bukan untuk mengalahkan laki-laki, bukan untuk bersaing dengan laki-laki, bukan untuk lebih tinggi dari laki-laki. Tetapi berjuang untuk meningkatkan kompetensi diri, agar kami para wanita dapat bersanding dengan kaum laki-laki.

Selamat hari Kartini. Mari kita meneladaninya dengan belajar, belajar, dan belajar!