Pengalaman Yang Tak Terlupakan Saat Mengajar
Pagi yang cerah menyapa setiap orang yang akan beraktifitas hari itu tak terkecuali diriku untuk melangkahkan kaki menuju ke gang untuk menunggu bis menuju sekolah di SMP Negeri 3 Margasari yang jaraknya kurang lebih 37 KM . Saya berangkat dari rumah jam 05.45 agar tidak tertinggal, saya menunggu bis kurnia digang Kembang 1 depan pasar Banjaran, bis datang sayapun naik kendaraan tersebut. Bis melaju terus dan sepanjang jalan saya gunakan untuk istirahat kurang lebih 45 menit sampailah di sekolahku tercinta, seperti biasa saya datang lebih awal jam 07.30
Bel berbunyi tanda masuk mulai pelajaran, saya masuk kelas 9C kebetulan wali kelasnya adalah saya sendiri. Kebetulan jadwal hari ini adalah pelajaran IPS Geografi seperti biasa ketua kelas memimpin berdo’a, saya mengabsen siswa dan ternyata ada salah satu siswa yang bernama Rini Astuti sudah 4 hari tidak masuk sekolah karena sakit dan kami putuskan untuk menengok setelah pulang sekolah kami berharap siswa kelas 9C mau ikut semua ternyata dari kelas tersebut hanya yang berkenan 5 anak karena yang lainnya rata-rata mau jualan setelah pulang sekolah.
Tibalah saatnya kami berangkat ke rumah ananda Rini dengan ditemani oleh guru BK, guru mapel Sejarah dan 5 orang siswa yang rumahnya sekitar margasari. Kamipun berjalan kaki ke rumah ananda Rini berhubung jalan menuju kesana tidak bisa dilalui oleh kendaraan, kamipun berjalan kaki bersama sambil bercanda dan tibalah di sungai kamipun menyebrangi sungai temali yang arusnya kencang dengan bergandengan tangan dan naik bukit turun bukit menyebrangi sungai lagi dengan daerah sekitarny berupa hutan jati yang di huni hewan seperti monyet, kerbau, burung, kelelawar dan hewan lainnya.
Sampailah dirumah ananda Rini dengan keadaan masih terengah-engah, kamipun duduk diruang tamu, kami ngobrol dan menyakan keadaan kesehatannya dan ibunya menjelaskan bahwa dia sakit tipus. Kami disuguhi makanan yang menurut saya ada beberapa yang aneh yaitu ulat kayu jati, belalang, lalapan daun jambu monyet, sambel terasi, krupuk, nasi. Kami melongo dan agak meriding lihat suguhan dari tuan rumah dengan sangat terpaksa kamipun memakannya karena kami paling geli kalau lihat ulat, saya memilih makan nasi dengan krupuk. Tibalah saatnya kami pamitan pulang kami dikasih oleh-oleh pisang satu tandan yang sudah ranum dengan jagung, ditengah hutan kami ketemu gerombolan monyet yang menghadang rombongan kami dan akhirnya kami lari sangat kencang dan melempar pisang ke gerombolan monyet tersebut dan sebagian monyet masih mengejar kami rasanya saya mau pinsan dan kapok rasanya kalau harus kedaerah tersebut. Pengalaman ini masih membekas di hati saya terutama kalau melewati wilayah tersebut dan pingin tertawa terus.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar