SANG DERMAWAN (H-449)

Tiba-tiba Lik Maun jongkok, kemudian memegangi lututnya. Air matanya berurai sambil menaha kesakitan luar biasa.Sepertinya sakitnya tak tertahankan. Sambil meringis terus memegangi kedua tumitnya.

"Terkilir apa Lik, mbokya dipijatkan ke ahlinya. Barangkali cocok dan sembuh ya."

"Nggak Mad, kata dokter kakiku kecapek an. Kayak gini nggak terus-terusan, kadang-kadang saja terasanya. Cuma kalau tidak untuk istirahat sering muncul nyeri luar biasa. Kalau minum obat berkurang dan mereda sakitnya. Tapi entah kenapa sudah satu pekan ini, terasa banget Mad. Luar biasa sakitnya Mad. Aku hanya menangis sambil ikhtiar dan melafadz doa-doa saja. Begitu terus."

"Coba cari tempat terapi atau apa Lik, barangkali ada alerginya juga."

"Nggak Mad, rasanya lututku mau patah, katanya kalau berat begini ada asam uratnya tinggi namun kemarin dicek bukan asam urat. Dokternya mengerutkan kening dan bisik-bisik dengan dokter syaraf aku dengar sedikit, katanya: 'penyakit yang aneh' begitu."

Sambil cerita, Lik Maun masih meringis kesakitan juga.

"Lik barangkali di sini dingin terus ecok an , ayo masuk kamar lagi apa ambilkan selimut saja Bu Maun untuk menutupi kedua kakinya ini!"

#tantangan hari ke-449

#tantangan menulis 365 hari , di

gurusiana.id.

#tantangan menulis di Mediaguru Indonesia:

Rabu, 19 Oktober 2022