SANG DERMAWAN (H-457)

Bu Badrun bertanya lagi perihal kambuhnya Lik Maun.

"Kita jadi menengok Lik Maun, Pakne?"

"Ya sekarang saja, mbokne. Biar tahu persis sakitnya."

"Kalau di UGD, apa boleh ditengok Pakne? Kerabatnya saja biadane nunggu di luar yo?" Kembali Bu Badrun bertanya pada suaminya.

"Boleh masuk atau tidak yang penting kita sampai dulu di sana , Mbokne, ayo berkemas!" Timpal Mbah Badrun.

Mereka berdua segera menengok Lik Maun. Bagaimana pun mereka telah dekat dengan keluarga Lik Maun Apalagi Bu Badrun masih kerabatnya Bu Maun. Tentu saja mereka begitu dekat. Sesampainya di rumah sakit, Mbah Badrun ketemu Somad yang sedang duduk sendirian menunggu di luar ruangan.

"Mbah, sini mbah! Mau nengok Lik Maun Mbah?"

"Iya, Mad. Sedang diperiksa di dalam yo Mad. Sakit seperti dulu lagi tipus?"

"Iya Mbah, makan saja keluar lagi, muntah-muntah. Lha bagaimana mau sembuh ya Mbah? Tubuhnya semakin kurus saja. Lumayan dibawa ke sini biar diinfus untuk tambah tenaganya. Kalau kehabisan tenaga kan bisa berbahaya ta?" Somad menjelaskan.

"Tadi diantar siapa Mad? Biasanya Sirobe disuruh nyopir."

"Dengan saya Mbah."

"Dengan kamu? Naik apa?" Pertanyaan Mbah Badrun menyelidik seakan tak percaya.

"Ya naik mobilnya Lik Maun sendiri Mbah."

Mbah Badrun serada tak percaya kalau Somad dapat menjadi sopir Maun. Somad tidak pernah kemana-mana hanya pergi ke kebun atau sawahnya saja setiap hari kegiatannya. Sama sekali Mbah Badrun tak pernah melihatnya pegang mobil.

#tantangan hari ke-457

#tantangan menulis 365 hari , di

gurusiana.id.

#tantangan menulis di Mediaguru Indonesia:

Kamis, 27 Oktober 2022