Saya heran meskipun ketentuan libur atau cuti itu sudah ada ketentuannya tetapi dalam praktiknya kadang ada perdebatan. Ketentuan atau keputusan tentang hari-hari libur dalam setahun biasanya jauh-jauh hari sudah ditetapkan oleh pemerintah. Biasanya dibuat oleh lintas kementerian.

Namun dalam menyikapinya kadang masing-masing instansi bisa berbeda-beda. Seperti yang sering dialami oleh ASN yang bekerja sebagai guru atau dosen. Kondisi ini sering membingungkan sebab sejak zaman dahulu libur atau cuti bagi ASN Guru atau Dosen sepertinya belum ada perubahan. Biasanya menyesuaikan kalender akademik atau ketentuan lain di lembaga pendidikan tempatnya bekerja.

Contoh terakhir yang membuat teman-teman guru sempat bimbang adalah cuti bersama tanggal 23 Januari 2023. Sejak beberapa hari lalu di beberapa grup WA yang saya ikuti beredar kabar bahwa ketentuan itu berlaku juga untuk siswa dan guru.

Tetapi ketika saya membaca surat edaran dari Sekda ternyata ada poin yang menyatakan bahwa ketentuan tersebut tidak berlaku untuk ASN guru dan dosen. Di sisi lain saya mendapat kabar dari teman guru di SLTA yang notabene di bawah tanggung jawab provinsi libur. Kondisi ini sebenarnya tidak perlu dipermasalahkan karena berbeda kewenangan. Namun dalam praktiknya tetap saja ada pro dan kontra.